JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang kerap terlihat bareng Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan, rupanya menarik perhatian sejumlah pihak. Bahkan disebut sangat berpeluang dalam Pemilu 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul, mengatakan duet Anies dan Ridwan Kamil dalam Pemilu 2024 bakal mengalami beberapa kendala.
Pertama, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tidak memiliki basis partai sebagai kendaraan politik untuk maju ke Pilpres 2024, yang menjadi penentu tiket presidential threshold 20 persen dalam Parlemen.
“Menyatukan Anies-Ridwan akan menghadapi banyak kendala. Keduanya tidak memiliki basis partai politik yang menjadi penentu tiket presidential threshold 20 persen,” ujarnya di Jakarta, Minggu (30/1).
Kedua, Anies dan Ridwan Kamil memiliki segmentasi pemilih yang cenderung serupa, yaitu meliputi daerah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, termasuk Jabodetabek. Sehingga daerah pemilihan keduanya dinilai kurang berpotensi diperluas.
“Keduanya memiliki ceruk pemilih yang relatif serupa, yakni segmen muslim yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jabodetabek. Artinya, perluasan basis pemilih potensial kurang bisa dioptimalkan dengan skema memasangkan Anies-Ridwan,” katanya.
Menurut dia, jika Anies hendak maju di Pemilu 2024 maka ada baiknya berduet dengan sosok yang merepresentasikan sosok politikus muda, nasionalis, dan memiliki logistik yang memadai untuk mengikuti kontestasi Pilpres mendatang.
Dari hasil survei pihaknya, sosok yang dinilai tepat berduet dengan Anies tersebut adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Dalam simulasi survei yang dilakukan Indostrategic pada medio 2021, salah satu alternatif yang cocok mendampingi Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” kata dia.
Sekadar diketahui, jika dilihat dari hasil survei elektabilitas capres 2024 yang dilakukan KedaiKOPI terhadap 1.200 responden pada 16-24 November 2021, Anies Baswedan berada di peringkat pertama klaster kepala daerah.
“Anies Baswedan nomor satu (37,4 persen). Disusul Ganjar Pranowo (34,5 persen), lalu Ridwan Kamil (13,8 persen). Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen),” ujar Direktur Eksekui KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo.
Survei itu dilakukan dengan metode face to face interview. Dimana margin of error survei ini sebesar 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.