JAKARTA – Sebanyak 1,3 juta data yang terdaftar di aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga mengalami kebocoran. Data tersebut berisi nama dan NIK.
Atas dugaan kebocoran, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Ma’ruf, menjelaskan dugaan kebocoran tersebut terjadi pada aplikasi eHAC yang lama. Saat ini aplikasi tersebut sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi sejak 2 Juli 2021.
“Kebocoran data terjadi di aplikasi eHAC yang lama yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021 tepatnya 2 Juli 2021, sesuai dengan Surat Edaran dari Kemenkes No. HK/02/01/Menkes/847/2021 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi penggunaan transportasi udara yang terintegrasi dengan PeduliLindungi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Dugaan kebocoran data, lanjut Anas, tak ada kaitannya dengan aplikasi PeduliLindungi. Namun pihak kementerian dan lembaga terkait melakukan investigasi lanjutan.
“Dugaan kebocoran ini tidak terkait dengan aplikasi eHAC yang ada di PeduliLindungi dan saat ini tengah dilakukan investigasi dan peninjauan lebih lanjut terkait info dugaan kebocoran ini,” kata dia.
Ia mengatakan, aplikasi PeduliLindungi berperan vital. Dimana setiap masyarakat yang masuk mal dan naik transportasi udara wajib mengisi data di aplikasi. Ke depannya hampir seluruh aspek kehidupan disinkronkan ke aplikasi Peduli Lindungi.
Selain itu, Anas juga menyampaikan bentuk upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan melibatkan Kemkominfo maupun lembaga terkait lainnya.
“Dan saat ini pemerintah sudah melakukan tindakan pencegahan serta melakukan upaya lebih lanjut dengan melibatkan Kemkominfo dan pihak berwajib dengan amanat peraturan pemerintah No. 17 tahun 2017 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik,” katanya.
Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat tak lagi menggunakan aplikasi lama tersebut dan segera menghapusnya. Aplikasi tersebut bisa digunakan melalui PeduliLindungi.
“Pemerintah juga meminta kepada masyarakat untuk menghapus, menghilangkan, atau men-delete atau uninstall aplikasi eHAC yang lama yang terpisah,” ujar dia.