Kapendam Kasuari: Empat Korban Pembantaian KKB Papua Bukan Anggota Intelijen

Kabar Mabes271 Dilihat

MANOKWARI – Empat korban pembantaian di Kampung Majenek Lama, Teluk Bintuni (29/9/2022) lalu, merupakan masyarakat sipil dan bukan anggota intelijen seperti yang disampaikan Kelompok Separatis Teroris Bersenjata (KSTB) atau KKB Teroris.

Demikian dikatakan Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Batara Alex Bulo, di Manokwari, Papua Barat, Senin (3/10/2022).

“Dandim yang melihat langsung kondisi nyata di lapangan korbannya adalah masyarakat sipil yang bekerja sebagai pekerja jalan,” ujarnya.

Batara dalam keterangannya menjelaskan, dari informasi Komandan Kodim (Dandim) 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf Kadek Ambriawan yang turun langsung ke lapangan mengevakuasi korban pembantaian menyampaikan korban yang dibunuh bukan anggota intelijen.

“Kabar itu merupakan propaganda dan informasi sesat yang sengaja disebarkan KSTB,” kata dia.

Dandim 1806/Teluk Bintuni menjelaskan terkait evakuasi korban pembunuhan yang dibantai secara keji oleh KSTB kepada pekerja proyek di poros jalan Kampung Majenek Lama, yang menghubungkan antara Kampung Meyerga Distrik Moskona Barat dan Distrik Moskona Utara.

“Kami Kodim 1806/Teluk Bintuni bekerjasama dengan Polres diperkuat Yonif 763/SBA, Pos Meyerga Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS dan Brimob telah berhasil melaksanakan tugas dengan aman dan lancar serta selama kegiatan kami sangat didukung oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Bapak Bupati Teluk Bintuni dan jajarannya,” katanya.

Kejadian bermula pada Kamis tanggal 29 September 2022 pukul 18.20 WIT. Bermula ada 6 orang korban yang selamat melapor kepada Pos Meyerga Sat Organik 136/TS dalam kondisi satu orang luka pada lengan kanan atas dan langsung mendapatkan penanganan oleh tim kesehatan Pos Meyerga.

“Diperkirakan sejumlah 20 orang KSTB melakukan penyerangan terhadap para pekerja jalan sekitar pukul 17.00 WIT,” ujar dia.

“Kemudian Jumat pagi pada tanggal 30 September 2022, tim gabungan aparat kemanan TNI-Polri yang dipimpin Dandim 1806/Teluk Bintuni bersama Kapolres dan tim yang lainnya berangkat ke Muskona Barat dalam rangka mengevakuasi korban pembunuhan pekerja jalan yang dilakukan oleh KSTB Kodap IV Sorong-Raya,” tambahnya.

Perjalanan dari Teluk Bintuni ke Pos Meyerga kurang lebih 100 Km dengan waktu tempuh 5 jam menggunakan kendaraan. Tim tiba di Pos Meyerga kemudian melaksanakan briefing singkat selanjutnya menuju TKP yang jaraknya 10 Km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Sebagian prajurit Yonif 763 melaksanakan pembersihan di sekitar Kampung Mati dan sekitar 500 meter dari Pos Meyerga menemukan tiga orang para pekerja jalan yang berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Kampung Mati tersebut.

“Di samping itu, tiga korban selamat diamankan ke Pos Meyerga, sehingga total korban selamat yang diamankan ada sembilan orang,” katanya.

Tim gabungan TNI-Polri tiba di TKP menemukan empat orang korban meninggal dunia dengan kondisi dua orang terbakar dan dua orang lainnya meninggal karena luka bacok.

Selanjutnya langsung dilakukan olah TKP oleh Reskrim Polres Teluk Bintuni. Kerugian yang dialami lainnya adalah dua unit ekskavator dan tiga unit mobil truk yang dibakar oleh KSTB.

Empat korban yang ditemukan meninggal dunia, delapan korban yang selamat dan 1 korban yang luka tembak selanjutnya dibawa menuju ke RSUD Teluk Bintuni untuk diautopsi.

“Bagi yang sudah meninggal di autopsi, sedangkan korban yang selamat dilakukan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara Reva (28 thn) salah satu pekerja proyek korban dari KSBT yang sebelumnya dikabarkan hilang, kini telah ditemukan dan sementara sudah diamankan di Pos Meyerga Sat Organik 136/TS yang kemudian dibawa menuju ke RS Teluk Bintuni untuk mendapatkan tindakan lanjutan.

Untuk empat jenazah sudah dilakukan proses pengiriman ke kampung halaman masing-masing dalam hal ini dilakukan oleh Kodim dan Polres di bantu oleh Pemda Teluk Bintuni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *