Kasus Kematian Brigadir J Makin Terang Benderang

Kabar Mabes7 Dilihat

JAKARTA – Pengungkapan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kian temui titik terang, setelah Kepolisian memeriksa 10 dari 15 ponsel terkati kasus tersebut yang dikumpulkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareksrim Polri. 

Demikian diungkapkan Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM), M Choirul Anam, saat menggelar konfrensi pers di Jakarta, Jumat (5/8).

“Ini (hasil pemeriksaan) yang membuat posisi kami melihat proses apa penanganan kasus Brigadir Yosua ini semakin lama semakin terang benderang,” ujarnya. 

Anam menjelaskan, data pemeriksaan 15 ponsel bertujuan untuk mengonfirmasi keterangan yang sudah diperoleh Komnas HAM sebelumnya. Salah satunya adalah mencocokan isi percakapan dari ponsel tersebut dengan hasil wawancara dengan keluarga Brigadir J di Jambi. 

“Ini tidak kalah penting dan kalau bagi Komnas HAM sangat penting constraint (batasan runtutan) waktu yang sejak awal kami dapatkan dari Jambi,” katanya. 

Baca Lagi: Terduga Teroris di Aceh Ini Memilih Serahkan Diri ke Densus 88

Meski begitu, Anam tak merincikan kepemilikan 15 ponsel tersebut, lantaran proses pemeriksaan masih berlangsung dan informasi kepemilikan ponsel merupakan bagian yang masih didalami oleh Komnas HAM. 

“Kalau pertanyaan itu ponselnya siapa, mereknya apa, itu bagian dari yang mau kami dalami, mau kami sinkronisasi dengan bahan yang sebelumnya kami dapatkan sehingga kami tidak bisa menyebutkan itu ponselnya siapa, mereknya apa,” kata dia. 

Bharada E, Penembak Brigadir J Ditetapkan Tersangka

Diketahui, Brigadir J adalah polisi yang meninggal karena luka tembak di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu. 

Saat ini, Kepolisian telah menetapkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E sebagai tersangka sejak Rabu (3/8), dijerat Pasal 338 jo Pasal 55 dan 56 KUHP.  

Dalam keterangan polisi tiga hari setelah kematian atau pada 11 Juli 2022, Brigadir J meninggal setelah baku tembak dengan Bharada E.  

Baku tembak dipicu dugaan pelecehan Brigadir J terhadap istri Irjen Sambo. Saling tembak itu akhirnya berujung pada meninggalnya Brigadir J. 

Namun setelah penetapan Bharada E sebagai tersangka, polisi tak mengungkap kronologi baru terkait kasus ini. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *