JAKARTA – Kabar duka menyelimuti dunia sosial dan kemanusiaan Indonesia dengan meninggalnya Romo Anthonius Benny Susetyo, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), pada 5 Oktober 2024.
Romo Benny, sapaan akrabnya, tutup usia di Rumah Sakit Mitra Medika, Pontianak, Kalimantan Barat, pada pukul 00.15 WIB dalam usia 55 tahun.
Menurut Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia, Alissa Wahid, Romo Benny telah lama mengidap sakit diabetes parah. Namun, ia belum bisa memastikan apakah komplikasi dari penyakit tersebut menjadi penyebab pasti meninggalnya.
“Romo Benny sudah lama sakit diabetes parah, tetapi saya belum tahu sebab spesifik meninggalnya,” ungkap Alissa, yang mendoakan arwah Romo Benny.
Perjalanan Hidup dan Dedikasi
Romo Benny lahir di Malang, Jawa Timur, pada 10 Oktober 1968. Selama hidupnya, ia dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan hak-hak masyarakat lemah.
Komitmen dan dedikasinya terlihat jelas dalam perhatian yang diberikan kepada korban bencana dan kekerasan.
Romo Benny juga terlibat aktif dalam Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK) dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia pada 2008.
Baca Juga: Paul Pogba Menang Banding, Kembalinya Sang Gelandang ke Lapangan pada Maret 2025
Sebagai seorang intelektual, Benny menulis buku berjudul “Hancurnya Etika Politik, Membuka Mata Hati Indonesia,” yang mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan politik di Indonesia.
Lulusan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996 ini juga dikenal sebagai pastor muda yang mengusung gerakan moral bangsa.
Rencana Pemakaman
Jenazah Romo Benny direncanakan akan diterbangkan ke Surabaya dan disemayamkan di Malang.
Pemakaman akan dilakukan di Pemakaman Sukun, Malang, pada Senin, 7 Oktober 2024.
Mantan Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengkonfirmasi berita duka ini dan mendoakan Romo Benny, “Rahayu ing Palereman Gusti, Romo Benny Susetyo.”
Kehilangan Romo Benny Susetyo merupakan duka yang mendalam bagi banyak orang. Dengan dedikasi dan pengabdian yang tulus, ia telah meninggalkan warisan yang tak terlupakan bagi masyarakat Indonesia.
4 komentar