PONTIANAK – Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Polisi Rudi Tranggono, mengingatkan kepada masyarakat di provinsi itu, untuk tetap waspada terhadap ancaman kelompok-kelompok radikal kanan yang ingin mengubah ideologi Pancasila.
Menurut Rudi, kelompok itu berkembang di beberapa daerah di Kalbar yang merupakan sisa-sisa dari kebijakan larangan oleh pemerintah terhadap organisasi-organisasi yang tidak berazaskan Pancasila.
“Paham itu meskipun dilarang, tetapi dari hasil monitoring kami masih ditemukan kelompok-kelompok kecil seperti itu, tetapi sporadis,” ujarnya di Pontianak, Minggu (18/9).
Oleh karena itu, pihaknya terus mengajak masyarakat di Kalimantan Barat untuk berpikir cerdas, dan bangsa ini tidak bisa dibangun dengan satu kelompok saja.
“Karena kita Bhinneka Tunggal Ika, dan berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, sehingga tidak bisa dibawa ke dalam satu kelompok maupun satu warna, karena ibarat taman, akan tampak indah kalau bunganya warna-warni,” katanya.
Dalam hal pencegahan, pihaknya juga bekerja sama dengan instansi terkait, serta terus memantau, dan kalau ada pelanggaran maka aparat hukum yang menindaknya. Namun bila, masih bisa dilakukan pembinaan maka dilakukan pembinaan dengan instansi terkait lainnya, salah satunya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama).
Paham radikal, kata Rudi, masih berkembang karena pemahaman yang sempit, sehingga menganggap agama tertentu yang harus dimurnikan, harus diikuti.
“Paham seperti itu akan tergilas oleh waktu, karena mereka dijanjikan angin surga, bahwa kalau mengikuti paham mereka maka akan masuk surga. Padahal surga dan neraka merupakan hak prerogratifnya dari Allah SWT,” ujarnya.
Dia juga mengajak kepada masyarakat untuk terus berbuat baik dan selalu hidup dengan toleransi, jauhi hal-hal negatif maka hal itu merupakan jalan menuju surga.
1 komentar