JAKARTA – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan stok logistik barang kebutuhan pokok untuk para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dipastikan cukup untuk dua pekan ke depan.
Dalam konferensi pers usai rapat koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu (20/11/2024), ia menyatakan, “Bantuan dari berbagai sumber terus mengalir, memastikan para pengungsi mendapatkan apa yang mereka butuhkan.”
Rapat koordinasi tersebut menghasilkan kesepakatan antara Kementerian Sosial dan BNPB untuk terus memantau ketersediaan barang kebutuhan pokok. Jika stok mulai menipis, pemerintah akan segera melakukan penambahan dari pusat.
“Kementerian Sosial akan mengoptimalkan lumbung sosial yang ada di NTT dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan pengungsi,” ujar Saifullah.
Menurut pengalaman BNPB, ketersediaan logistik diperkirakan akan menurun pada bulan depan, sehingga langkah penambahan sangat diperlukan.
Data terbaru dari BNPB menunjukkan jumlah pengungsi di posko pengungsian terpusat juga berkurang.
Baca Juga: Mengatasi Politisasi Agama dalam Pilkada 2024
Hingga Selasa (19/11), tercatat 12.673 jiwa yang masih berada di tujuh posko pengungsian yang didirikan bekerja sama dengan Kementerian Sosial, menurun dari 12.761 jiwa sebelumnya.
Para pengungsi telah diarahkan oleh petugas gabungan untuk tinggal sementara di rumah kerabat atau keluarga terdekat, mengingat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki mulai menurun.
Pemerintah juga memberikan bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu per bulan selama enam bulan bagi setiap pengungsi.
Selain itu, Saifullah menjelaskan bahwa ahli waris dari sembilan korban meninggal dunia akibat erupsi akan menerima dana kompensasi sebesar Rp15 juta.
Sementara itu, lebih dari 60 korban luka-luka juga akan mendapatkan bantuan senilai Rp5 juta.
Baca Lagi: Memperkuat Ketahanan Nasional: Karyawan Pindad dan DI Melawan Intoleransi dan Radikalisme
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap korban mendapatkan bantuan sosial yang layak,” katanya.
Pemerintah berencana membangun hunian sementara bagi pengungsi untuk menyediakan tempat tinggal yang lebih layak sambil menunggu pemulihan penuh.
Dengan semua upaya ini, harapannya adalah agar pengungsi dapat kembali ke kehidupan normal secepat mungkin.
Kesiapan logistik dan dukungan sosial dari pemerintah sangat penting di tengah bencana seperti ini. Melalui langkah-langkah cepat dan kolaboratif, diharapkan para korban erupsi Gunung Lewotobi dapat merasakan kepedulian dan dukungan dari seluruh masyarakat.
Diharapkan, solidaritas ini terus terjaga dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.