JAKARTA – Dalam episode terbaru “PBD Podcast” yang ditayangkan pada Kamis (17/10/2024), mantan Presiden Donald Trump mengungkapkan pandangannya mengenai identitas ras Wakil Presiden Kamala Harris. Berbicara dengan pembawa acara Patrick Bet-David, Trump menyatakan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa Harris berkulit hitam. Ia mengatakan, “Mereka punya seorang wanita berkulit hitam, meskipun Anda mungkin menyebutnya orang India, tetapi dia memang berkulit hitam, dan banyak orang tidak mengetahuinya.”
Bet-David mengaku baru menyadari hal tersebut beberapa bulan yang lalu, dan keduanya kemudian bercanda tentang identitas ras dan etnis Harris, membandingkannya dengan mantan pemain baseball Sammy Sosa yang memiliki kulit lebih cerah karena penggunaan krim pemutih.
Baca Juga: Umar Patek Meluncurkan Bisnis Kopi ‘Ramu Kopi’: Dari Teroris Menjadi Pengusaha
Komentar Trump ini datang saat tim kampanyenya berusaha menarik pemilih kulit berwarna, termasuk pemilih kulit hitam, yang saat ini lebih memilih Harris dengan perbandingan 82-13% berdasarkan jajak pendapat terbaru ABC News/Ipsos. Ini bukan kali pertama Trump membahas identitas ras Harris; sebelumnya, ia pernah mengklaim bahwa Harris tidak mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam atau India.
Selama wawancara di konferensi Asosiasi Jurnalis Kulit Hitam Nasional, Trump secara keliru menyatakan bahwa Harris telah “berubah” dari mengidentifikasi dirinya sebagai orang India menjadi orang kulit hitam, sebuah pernyataan yang kembali dia ulangi saat debat presiden.
Harris menanggapi pernyataan tersebut dengan menyebutkan bahwa Trump menggunakan ras untuk memecah belah bangsa. Ia mengungkapkan, “Sejujurnya, saya pikir ini adalah tragedi bahwa kita memiliki seseorang yang ingin menjadi presiden yang secara konsisten berusaha menggunakan ras untuk memecah belah rakyat Amerika.”
Menanggapi komentar di podcast, kampanye Trump melalui Direktur Media Kulit Hitam, Janiyah Thomas, menyatakan bahwa “tidak masalah bagaimana Kamala Harris memilih untuk mengidentifikasi dirinya.” Ia menambahkan bahwa yang penting bagi Trump adalah kenyataan bahwa Harris dianggap telah membuat negara ini “kurang aman dan kurang terjangkau.”
Dengan pernyataan ini, perdebatan tentang identitas ras dalam politik Amerika kembali mencuat, memperlihatkan ketegangan yang terus berkembang di antara para pemimpin politik dan masyarakat.