JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menunjukkan komitmennya untuk mendukung Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD T.A. 2025.
Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, mengungkapkan keyakinannya bahwa meskipun mengalami efisiensi anggaran, upaya penanggulangan terorisme di Indonesia akan tetap berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
“Kami mendukung dan siap melaksanakan Inpres No. 1 Tahun 2025. Tugas dan fungsi kami akan tetap dilaksanakan sesuai dengan UU 5/2018,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XIII DPR RI di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Dari hasil RDP yang dipimpin Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, disepakati anggaran BNPT akan mengalami efisiensi sebesar Rp153.415.712.000 dari total pagu alokasi anggaran sebesar Rp428.563.750.000. Dengan begitu, anggaran yang tersisa untuk BNPT menjadi sekitar Rp275.148.038.000.
Baca Juga: Praperadilan Hasto Kristiyanto Ditolak, PDIP Tegaskan Perjuangan Belum Selesai
RDP tersebut menekankan pentingnya efisiensi guna memastikan penggunaan anggaran yang lebih efektif dan tepat sasaran, terutama dalam konteks penanggulangan terorisme.
Eddy Hartono menambahkan, kesiapan BNPT untuk terlibat dalam mewujudkan Asta Cita ke-2 Presiden dan Wakil Presiden melalui upaya kolaboratif.
“Kami siap mewujudkan Asta Cita ke-2 dalam Program Kerja ke-8 yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antar instrumen pertahanan dan keamanan dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme,” kata dia.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran, yang menjadi bagian dari strategi lebih luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sebelumnya juga menyatakan bahwa efisiensi anggaran akan menjadi budaya baru bagi pemerintah, menekankan perlunya penggunaan anggaran yang lebih bijak dan efisien.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penanggulangan terorisme, BNPT harus mampu beradaptasi dengan kebijakan baru ini tanpa mengorbankan efektivitas program-programnya.
Komitmen untuk tetap melaksanakan tugas di tengah pengurangan anggaran merupakan tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan strategi inovatif dalam penanggulangan terorisme.
Dalam konteks global, di mana ancaman terorisme terus berkembang, penting bagi Indonesia untuk memiliki pendekatan yang terintegrasi dan responsif.
BNPT berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, untuk memperkuat basis intelijen dan mencegah potensi ancaman.
Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan dalam hal anggaran, BNPT tetap optimis dapat menjalankan fungsi dan tugasnya secara efektif.
Dukungan terhadap efisiensi anggaran ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah untuk menjaga kesinambungan program, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkuat keamanan nasional Indonesia.
1 komentar