JAKARTA – Prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider142/Ksatria Jaya yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL harus membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat di perbatasan.
“Masih banyak masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan harus mendapat bantu, baik dari segi kesehatan, pendidikan, pertanian, dan lainnya,” ujar Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto saat memberikan pengarahan kepada 83 orang Prajurit Satgas RI-RDTL, di Mako Satgas RI Yonif Raider142/Ksatria Jaya, di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dirilis Puspen TNI, Sabtu (14/3/2020), Joni mengatakan, selain menjaga perbatasan, prajurit Satgas juga melakukan pembinaan teritorial. Disamping membantu masyarakat perbatasan, salah satu cara turun ke masyarakat dengan membangun komunikasi yang baik.
Ia berharap setiap satu orang prajurit harus mendapat kenalan tiga orang masyarakat setiap hari, setidaknya selama penugasan di perbatasan dapat mengenali semua orang, sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan masyarakat sekitar.
“Kenali semua guna percepatan pembangunan di perbatasan akan dapat segera tercapai. Mengenali warga masyarakat secara personal maka prajurit Satgas dapat memahami kultur daerah di sini,” katanya.
Para Prajurit Satgas yang masa tugasnya tinggal lebih kurang dua bulan, Joni berpesan, agar dapat meninggalkan kesan yang baik, sehingga dikenang dalam memori masyarakat nantinya.
“Terima kasih banyak kepada Prajurit Satgas RI-RDTL yang sudah bekerja maksimal dengan hasil yang baik selama penugasan. Kerja keras ini tidak sia-sia karena merupakan pengabdian kepada bangsa dan negara,” kata dia.
Ia mengaku, kunjungannya ke Mako Satgas RI Yonif Raider 142/Ksatria Jaya guna mengecek kondisi Satgas yang berada di beberapa sektor, bagaimana penugasannya baik itu dalam pra tugas maupun kondisi di lapangan tentunya berbeda-beda.
“Komposisinya apakah perlu diperbanyak atau dikurangi, bahkan apakah perlu adanya relokasi atau tidak, karena ada beberapa daerah yang cukup stabil dan ada yang tidak,” ujar dia.