JAKARTA – Para ulama dari Nahdlatul Ulama (NU) bakal mengisi ceramah dan kajian di berbagai masjid yang terdapat di seluruh perkantoran Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini merupakan kelanjutan kerja sama antara Kementerian BUMN dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diteken September 2020 lalu.
Kerja sama tersebut meliputi berbagai program terkait pemberdayaan sumber daya manusia, optimalisasi peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga pembinaan masyarakat dan tanggung jawab sosial serta lingkungan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan ajaran Islam yang disyiarkan NU serupa dengan pencanangan nilai Akhlak di BUMN, yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah, cerdas, trampil, berakhlak mulia, tentram, adil, dan sejahtera.
“Kami melibatkan peran aktif NU agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, para kyai dan ustaz dari NU akan menjadi khatib dan imam salat Jumat di 22 masjid yang ada di lingkungan BUMN di Jakarta dan Tangerang.
“Saya berharap program ini bisa membentuk seluruh karyawan BUMN memiliki aqidah yang benar berdasarkan ilmu, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman dalam memahami tauhid yang sesuai pemahaman Salafush Shalih, sekaligus membentengi dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dalam Islam,” kata dia.
Tercatat ada tujuh masjid di Jakarta Pusat, sembilan di Jakarta Timur, empat di Jakarta Selatan, serta masing-masing satu masjid di Jakarta Utara dan Tangerang yang menjadi inisiator kerjasama syiar Islam tersebut. Semua masjid tersebut berada dalam lingkungan 17 BUMN.