GARDANASIONAL, LEMBANG – TNI Angkatan Udara terus berupaya mendorong modernisasi, alat utama sistem pertahanan (alutsista) hingga mencapai target 100 persen pada 2024 nanti. Meski saat ini baru mencapai 42 persen.
“Saat ini tinggal dua kontrak lagi yang harus diselesaikan dan mudah-mudahan dalam dua bulan ini bisa selesai. Jika sudah selesai, selanjutnya kami tinggal menunggu kedatangan alutsista,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menutup pendidikan Seskoau di Lembang, Selasa (12/11/2019).
Pencapaian alutsista mengacu pada kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) yang disusun dalam rencana strategis. Oleh sebab itu, capaian sekitar 42 persen dikarenakan adanya berbagai kendala, di antaranya regulasi dan teknologi.
Walau begitu, pihaknya optimistis pada 2024 taget alutsista bakal terpenuhi. “Pada 2020 akhir, kami harap alutsista sudah berdatangan dan bisa tuntas pada 2024. Contoh, pesawat Hercules itu baru datang tiga tahun setelah kontrak,” kata Yuyu.
Tak hanya modernisasi alutsista, TNI AU juga berkomitmen meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Di antaranya, melalui pendidikan di Seskoau, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Semua siswa yang mengikuti pendidikan tahun ini lulus semuanya dengan predikat memuaskan. Secara keseluruhan, ada peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sekadar diketahui, pada Pendidikan Seskoau Angkatan ke-56, KSAU melantik 132 perwira menengah terdiri dari 121 TNI AU (termasuk 8 Wanita Angkatan Udara), dua TNI AD, dua TNI AL, dan tujuh perwira dari negara sahabat, yakni Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, dan Singapura.
Perwira dengan predikat lulus terbaik dan penulis karya tulis perorangan terbaik diraih Mayor Pnb Made Yogi Indra Prabowo. Sementara penulis karya tulis perorangan terbaik dari negara sahabat diraih Major Shaw Goh Wei Wuan dari Singapura.