BOGOR – Polresta Bogor Kota, bersama Pemerintah Kota Bogor dan pihak TNI, baru-baru ini melaksanakan operasi gabungan di Pasar Tumpah Jl Merdeka. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keluhan warga, terkait maraknya aksi premanisme dan pemalakan yang meresahkan pedagang di area tersebut.
Operasi gabungan di Pasar Tumpah Jl Merdeka adalah langkah signifikan yang menunjukkan komitmen Polresta Bogor Kota dan pemerintah dalam memberantas premanisme dan menciptakan lingkungan yang aman bagi para pedagang serta masyarakat. Dengan dukungan aktif dari warga, keamanan di wilayah ini diharapkan bisa terjaga dengan baik.
Operasi dimulai dengan dialog antara polisi, warga, dan pedagang. Dihadiri Penjabat Wali Kota Bogor, Herry Antasari, serta personel TNI, menandakan pentingnya kolaborasi antara pihak berwenang dan masyarakat.
Baca Juga: Membangun Indonesia Emas: BNPT Bersinergi dengan Formas untuk Cegah Intoleransi
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso, menjelaskan bahwa tujuan dari dialog ini adalah untuk mendengarkan langsung keluhan warga seputar premanisme yang dinilai semakin meresahkan.
“Kami menerima laporan adanya pihak-pihak tertentu yang memeras pedagang dengan ancaman kekerasan,” ujar Bismo di Bogor, Senin (7/10/2024).
Penangkapan Pelaku Premanisme
Dalam pelaksanaannya, aparat kepolisian telah berhasil menangkap sejumlah pelaku premanisme. Beberapa hari terakhir, lima orang telah diamankan, diikuti dengan dua pelaku lainnya pada malam operasi.
Tindakan tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku yang sering melakukan pemalakan dengan meminta retribusi parkir yang tidak wajar.
Bismo menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam melaporkan aksi premanisme.
“Kami jamin keselamatan bagi pelapor dan saksi. Jangan takut untuk melaporkan,” tegasnya.
Pospam untuk Keamanan Warga
Untuk lebih meningkatkan keamanan, Polresta Bogor Kota mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) di sekitar Pasar Tumpah Jl Merdeka.
Pospam ini akan dijaga oleh petugas gabungan dari Polresta, Brimob, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, beroperasi 24 jam untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Patroli dilakukan secara acak oleh personel gabungan yang dibagi dalam tiga grup,” jelas Bismo.
Dengan adanya Pospam ini, diharapkan para pedagang dan masyarakat umum bisa beraktivitas tanpa rasa khawatir.
Kapolresta juga mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan lingkungan.
Ia meminta agar warga tidak ragu melaporkan tindakan yang mencurigakan dan bekerjasama dengan pihak kepolisian.
“Kami butuh informasi dari warga untuk menyelesaikan masalah ini bersama,” katanya.