GARDANASIONAL, MALUKU – Pasca gempa berkekuatan 6.8 skala richter yang mengguncang Kota Ambon beberapa waktu lalu, para pengungsi masih terlihat di tenda-tenda yang terletak di komplek ketinggian Hatalesi, Komplek Mangga dan Matiwa, Desa Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Mayoritas pengungsi adalah anak-anak, ibu-ibu, dan lansia yang tak luput dari ancaman penyakit dan terluka akibat guncangan gempa.
Untuk mencegah hal itu, anggota kesehatan Satuan Tugas Operasi Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Ops Pamrahwan) Maluku Yonif Raider Khusus 136/TS di bawah pimpinan Letkol Inf Hasbul Hasyiek Lubis sebagai Dansatgas selalu memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang hingga hari ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Komandan Pos Morela, Letda Inf Panca, mengatakan keseluruhan warga yang mengungsi di beberapa tenda berasal dari Desa Morela merupakan desa binaan satgas.
“Secara moral, kami memiliki tanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan mereka,” ujarnya di Maluku, Jumat (21/11/2019).
Mengantisipasi terserangnya penyakit, setiap hari anggota kesehatan Pos Morela SSK I Satgas Yonif Raider Khusus 136/TS melaksanakan anjangsana ke tenda-tenda pengungsian sekaligus memberikan pelayanan kesehatan, baik melalui pemeriksaan rutin maupun pengobatan bagi warga yang menderita sakit atau terluka.
“Personel berpesan agar warga menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tenda pengungsian, yaitu dengan cara membakar atau menguburkan sampah organik maupun non organik dan selalu menggunakan toilet yang sudah disediakan,” katanya.
Menurutnya, hingga hari ini tidak ada warga yang menderita sakit serius ataupun terluka parah. “Tercatat hingga saat ini penyakit yang diderita warga hanya berupa demam, batuk, gatal-gatal dan hipertensi akibat trauma terjadinya gempa yang diderita oleh kaum ibu,” ujar dia.