Pemerintah Iran ‘Geram’ Pasca Kanada Tetapkan IRGC Masuk Kelompok Teroris

JAKARTA – Pemerintah Iran sepertinya ‘geram’ atas Kanada setelah menetapkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) masuk dalam kelompok teroris.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan keputusan tersebut merupakan langkah yang tidak bijak dan bermotivasi politik.

“Tindakan Kanada tidak akan berdampak pada kekuatan legitimasi dan pencegahan IRGC,” ujarnya dikutip pada laman CNN, Jumat (21/6/2024).

Iran akhirnya memanggil diplomat Italia pada Jumat (21/6/2024) untuk menyampaikan protes atas tindakan Kanada.

Baca Juga: Sekolah Damai, Upaya Ciptakan Lingkungan Pendidikan Bersih dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying

Diplomat Italia mewakili kepentingan Kanada di Teheran, karena ketiadaan hubungan diplomatik antara Iran dan Kanada sejak putus pada 2012 silam.

Pada Rabu (19/6/2024), Ottawa menetapkan IRGC sebagai kelompok teroris dan mendesak warganya untuk segera meninggalkan Iran.

Pemerintah Ottawa mengatakan penetapan tersebut bertujuan untuk melawan pendanaan terhadap teroris.

“Keputusan untuk memasukkan IRGC dalam daftar ini mengirimkan pesan yang kuat, bahwa Kanada akan menggunakan semua alat yang dimilikinya untuk memerangi aktivitas teroris IRGC, yang dilakukan secara sepihak maupun yang berhubungan dengan entitas teroris lain seperti Hizbullah dan Hamas,” demikian pernyataan pemerintah Kanada, dilansir Al Jazeera.

Menteri Keamanan Publik Kanada, Dominic LeBlanc, mengatakan alasan di balik keputusan ini terkait catatan masalah hak asasi manusia di Iran.

Menurutnya, rezim Iran secara konsisten menunjukkan pengabaian terhadap hak asasi manusia, baik di dalam maupun di luar Iran serta mengganggu stabilitas tatanan internasional.

Penetapan ini pun bisa melegalkan otoritas Kanada untuk melakukan investigasi terhadap mantan-mantan pejabat Iran yang tinggal di negara itu.

Amerika Serikat telah lebih dulu menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris yakni pada 2019. Barat menuding IRGC melakukan kampanye teroris global.

Teheran membantah tuduhan tersebut dengan menegaskan bahwa pasukan elite-nya merupakan lembaga berdaulat yang bertanggung jawab menjaga keamanan negara.

Sebelum Kanada dan AS, beberapa negara Timur Tengah seperti Bahrain dan Arab Saudi menetapkan Korps Garda Revolusi Islam sebagai organisasi teroris pada 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *