JAKARTA – Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang dibangun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai upaya deradikalisasi terhadap para mantan teroris, dinilai sebagai terobosan terbaik.
Sebagaimana diketahui, pembangunan KTN telah dilakukan di Turen Malang, di Sumbawa, Temanggung, Jawa Tengah, dan Garut, Jawa Barat.
“Saya akui itu langkah cerdas, solutif, dan komprehensi,” ujar Pengamat Terorisme, Robi Nurhadi, di Jakarta, Minggu (17/7).
Menurut dia, pembangunan KTN bisa dilihat sebagai penerapan ‘heart and mind strategy’ versi Indonesia.
“Dulu, jenderal Inggris pernah menerapkan heart and mind strategy waktu Malaysia berhadapan dengan terorisme berpaham komunis yang sudah membaur dengan masyarakat sekitar. Polanya memang per kawasan kampung-kampung yang terpapar terorisme. Itu efektif,” kata dia.
Baca Lagi: Kepala BNPT: Cegah Generasi Muda dari Ancaman Ideologi Radikal Terorisme
Oleh karena itu, ia menyarankan langkah-langkah penting yang harus dilakukan BNPT terkait KTN tersebut. Pertama, perlu ada penelitian akseleratif untuk memahami hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar KTN yang sudah didirikan memberi high impact terhadap para mantan kombatan atau napiter.
Disamping itu juga menyarankan agar pembangunan KTN tersebut dapat bersifat bottom up.
“BNPT perlu menstimulan saja. Dorong agar KTN dapat didirikan dengan usulan masyarakat. Tinggal dibuat panduannya!,” ujar Robi.
Ia melihat pentingnya pembangunan KTN di seluruh provinsi di Indonesia, sebab KTN itu satu langkah menyelesaikan tiga masalah.
“KTN itu solusi Three in One. Ibaratnya sambil menyelam minum air, lalu dapat ikan, hehe. Keamanan negara terjaga, masalah sosial-ekonomi para napiter terpenuhi, kontribusi terhadap perekonomian nasional juga ada,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan keterlibatan banyak pihak dalam program KTN adalah simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama.
“Di dalam KTN ini melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh Negara. Negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan,” ujarnya.
Pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi yang mungkin saja muncul, sehingga program seperti ini disiapkan untuk membangun kewaspadaan bersama terhadap radikal terorisme.
Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum.
3 komentar