TPNPB OPM Klaim Serang Kampung Ayata, Tembak Tiga Prajurit TNI

Kabar Mabes, Nasional853 Dilihat

MANOKWARI – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Wilayah Kodap Sorong, mengklaim melakukan penyerangan di kawasan kampung Ayata Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya pada Kamis (30/11/2023), di bawah  komando  Manfred Fatem dan  berhasil menembak mati tiga prajurit TNI.

Dikutip dari jubi.id, Senin (4/12/2023), informasi tersebut berdasarkan siaran pers yang diterima dari Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, di Manokwari, Sabtu (2/12/2023).

Dalam rilis video, Manfred Fatem sebagai wakil komandan operasi menyatakan, terdapat penyerangan dilakukan oleh TPNPB Kodap IV pada Kamis (30/11/2023) pukul 15.25 WP 

” Telah terjadi kontak senjata dengan TNI Polri, tiga TNI Gugur di dalam hutan jarak jauh sekitar 1 km dari Kampung Ayata Distrik Aifat Timur tengah,” kata Fatem dalam video tersebut.

Ia menambahkan, setelah melakukan kontak senjata dengan TNI-Polri, kelompok TPNPB memasuki Kampung Aimasa, tepat di depan SMP Negeri 1 Aifat Timur para Kombatan OPM melakukan kontak senjata dengan Prajurit TNI dan Polri. “Kami bertahan sekitar satu jam di dalam kampung sedangkan aparat berada di pinggiran SMP Negeri 1 Aifat, mereka menembak kami ternyata mereka punya senjata tidak bunyi, saya dan pasukan mengejar mereka ke dalam hutan disaksikan langsung oleh masyarakat kampung,” katanya.

Fatem dalam video bersama lima anggotanya  membentangkan  bendera Bintang Kejora sembari memegang senjata api,  mengingatkan kepada rakyat Maybrat, terutama di distrik Aifat Timur Raya agar jangan jadi Banpol. 

“Peringatan kepada rakyat Maybrat khususnya distrik Aifat Raya jangan coba-coba jadi Banpol,” tegas Manfred Fatem.

Dia mengungkapkan, menemui (warga yang jadi Banpol) membawa  anggota (TNI/Polri)  masuk dalam hutan. 

“seperti kemarin kami ketemu ada yang bawa anggota  (TNI/Polri) masuk dalam hutan. Orangnya kami tidak sebut nama tetapi dalam waktu dekat kami akan bunuh,” ujar Fatem.

Dia juga mengingatkan kepada warga Maybrat agar segera angkat kaki dari wilayah perang dari mulai dari Sori hingga Ayata. 

“Tinggalkan wilayah perang biarkan aparat TNI Polri bersama kami berperang,” katanya.

Sementara Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel TM Silitonga, mengatakan video yang dirilis oleh kelompok tersebut merupakan klaim sepihak. 

”Ini klaim sepihak aja, Tunggu waktunya saya akan kejar mereka ini, hidup atau mati,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (3/12/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *