Tragedi Kemanusiaan: Hampir 1.100 Bayi Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel

Internasional, Ragam542 Dilihat

JAKARTA – Sejak agresi militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, hampir 1.100 bayi Palestina telah kehilangan nyawa mereka. Menurut laporan dari Otoritas Media Pemerintah Gaza, jumlah tersebut mencakup 238 bayi yang baru lahir. Situasi ini mencerminkan dampak tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Meskipun ada desakan internasional, termasuk resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk melakukan gencatan senjata, rezim Zionis Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan serangannya.

Lebih dari 45.550 orang, yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak, telah kehilangan nyawa, dan lebih dari 108.300 lainnya terluka akibat serangan yang terus berlanjut. Blokade total yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza semakin memperburuk keadaan, menyebabkan seluruh populasi terancam kelaparan.

Baca Juga: Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf: Upaya Kementerian ATR/BPN Wujudkan Kepastian Hukum

Pada 30 Desember 2024, otoritas setempat melaporkan bahwa setidaknya tujuh orang, termasuk enam bayi, meninggal dunia akibat cuaca dingin yang ekstrem, yang diperparah oleh blokade yang diberlakukan oleh Israel. Keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan dan kebutuhan dasar memperburuk kondisi yang sudah memprihatinkan.

Di tengah tragedi ini, pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan ketua otoritas pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza. Israel kini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan tindak genosida terkait tindakan kekerasan yang dilakukan di Gaza.

Dengan situasi yang semakin genting, upaya masyarakat internasional untuk mendesak penghentian agresi dan memberikan bantuan kemanusiaan menjadi semakin mendesak. Ketidakpastian dan penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, terutama bayi dan anak-anak, menuntut perhatian dunia dan aksi konkret untuk menghentikan kekerasan.

Artikel ini menyoroti bukan hanya angka-angka tragis, tetapi juga dampak kemanusiaan yang luas akibat konflik yang berkepanjangan. Penting bagi masyarakat internasional untuk bersatu dan mengambil tindakan untuk melindungi hak asasi manusia dan memberikan dukungan kepada mereka yang paling rentan di tengah krisis ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *