KUPANG – Upaya mencegah radikalisme dan separatisme, memerlukan dukungan dari seluruh elemen, tidak hanya Forkopimda (Pemerintah Daerah, TNI, Polri), tetapi juga peran serta dari tokoh agama, masyarakat, adat, dan pemuda.
Demikian dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Kabagpenum Ropenmas Divhumas) Polri, Kombespol Erdi A. Chaniago, pada kegiatan diskusi “Terorisme Musuh Kita Bersama” yang digelar di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kupang.
“Pada kesempatan ini saya mewakili Bapak Kadiv Humas Polri mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesediaannya mengikuti acara Focus Group Discussion (FGD) ini dengan harapan dapat menambah khazanah pengetahuan kita bersama,” ujarnya dikutip pada laman Humas Polri, Kamis (1/8/2024).
Menurut dia, kontra radikal merupakan upaya untuk membangun personal guna mencegah paham radikalisme dan separatisme yang kini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen ideologi politik, ekonomi, sosial, dan budaya (IPoleksosbud) dengan tujuan merubah paham seseorang menjadi radikal.
Oleh karena itu, ia berharap, kegiatan tersebut dapat diikuti secara menyeluruh oleh para hadirin dan bahwa materi yang disampaikan dapat memberikan pengetahuan yang berharga untuk disebarluaskan kepada masyarakat sekitar.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, para hadirin dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dan menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber serta dapat memberikan pengetahuan ini kepada masyarakat sekitar,” katanya.
1 komentar