JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI tetap waspada terhadap serangan teroris.
Hal itu disampaikan Ahmad Sahroni menanggapi data terbaru yang diungkap Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, bahwa serangan teroris di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018, yakni mencapai lebih 89 persen.
”Komisi III mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progresnya sangat bagus,” ujar Sahroni di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Namun, Sahroni menyebut angka itu tidak bisa dijadikan satu-satunya alat ukur, karena dia meyakini sel-sel terorisme masih bergerak secara underground.
“Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin. Jadi, BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna redam segala ancaman tersebut,” katanya.
Ia juga meminta BNPT selalu mengedepankan langkah-langkah inovatif serta kolaboratif dalam menghadapi ancaman terorisme, terlebih menjelang Pemilu 2024.
Disamping itu, BNPT RI harus tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme maupun paham radikal yang dapat masuk melalui banyak celah, termasuk media sosial dengan sasaran generasi muda.
“Penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini. Pelajari modus-modus terbarunya,” kata dia.
Selain itu, dia mendorong BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda agar lembaga itu dapat meminimalisir tersebarnya paham radikal di tengah generasi penerus bangsa.
“Generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT memahami tantangan itu,’ ujar Sahroni.