PALEMBANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan pilot project Brigade Swasembada Pangan di Sumatera Selatan (Sumsel).
Inisiatif ini bertujuan untuk membina mantan teroris dan memberdayakan mereka agar dapat berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Program ini akan melibatkan satu kelompok Brigade Pangan yang akan mengelola lahan seluas 200 hektar dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern.
Fokus utama dari inisiatif ini adalah untuk mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian sekaligus mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pelaksanaan deradikalisasi akan berkolaborasi dengan Kementan terkait ketahanan pangan,” ujar Kepala BNPT RI, Komjen Pol Eddy Hartono, pada keterangan yang dirilis pada Rabu (8/1/2025).
Baca Juga: Isu Keamanan Anak di Sosial Media: Pandangan Orang Tua tentang Potensi Larangan TikTok di AS
“Kementan memiliki program Brigade Swasembada Pangan yang kita sepakati untuk dilaksanakan di Sumatera Selatan, melibatkan mitra deradikalisasi,” lanjut Eddy.
Menurut Eddy, mitra deradikalisasi akan melalui proses asesmen yang dilakukan bersama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Para mantan teroris yang terlibat dalam program ini harus berada dalam kondisi “hijau”, yaitu mereka yang tidak lagi menganut ideologi kekerasan.
“BNPT akan melakukan penilaian awal pada mitra deradikalisasi, kemudian program ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga periode, dengan masing-masing periode diikuti oleh mitra yang memiliki minat dalam bidang pertanian,” jelasnya.
Program ini dianggap vital untuk meningkatkan kesejahteraan mitra sebagai wujud kehadiran negara dalam menyelesaikan akar permasalahan terorisme.
“Masyarakat harus berkolaborasi dalam penanggulangan terorisme yang berlandaskan keikhlasan dan kemanusiaan,” katanya.
Dukungan dari Kementan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menekankan pentingnya membina mantan teroris sebelum mereka berpartisipasi dalam program ini.
“Kami akan membina mereka karena mereka adalah bagian dari keluarga kita juga,” kata Amran. Ini menunjukkan komitmen untuk memberikan kesempatan kedua kepada individu yang ingin berkontribusi positif kepada masyarakat.
Kolaborasi antara BNPT, Kementan, dan Densus 88 Antiteror Polri diharapkan dapat mengoptimalkan program ini dan menjadi model dalam penanggulangan terorisme melalui pendekatan rehabilitasi dan pemberdayaan.
Kepala Densus 88, Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, menyoroti betapa pentingnya dukungan dari seluruh komponen bangsa untuk mencapai target swasembada pangan.
“Kami berharap bahwa program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi mitra deradikalisasi yang terlibat,” kata Sentot.
Melalui inisiatif ini, BNPT dan Kementan tidak hanya berusaha menangani masalah terorisme tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Masyarakat juga diharapkan bisa memberikan dukungan kepada program ini untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan produktif.
Dengan demikian, langkah ini diharapkan mampu merangkul kembali mantan teroris untuk menjadi bagian dari solusi, bukan masalah, dan memberikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik.
2 komentar