BNPT Gelar Sosialisasi Cegah Radikalisasi Terorisme di Madiun: Mendorong Sinergi 3 Pilar Kewilayahan

Daerah, Nasional755 Dilihat

JAKARTA – Di tengah meningkatnya ancaman terorisme global, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mengambil langkah proaktif dengan melaksanakan sosialisasi Buku Saku Deteksi dan Cegah Dini Potensi Radikal Terorisme.

Kegiatan ini berlangsung di Kota Madiun pada 14-15 November 2024 dan melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat pemerintah dan masyarakat lokal.

Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol. Wawan Ridwan, menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai cara mendeteksi dan mencegah potensi radikalisasi terorisme di wilayah mereka.

“Sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi radikal terorisme yang semakin berkembang di masyarakat,” ujarnya dikutip dari situs bnpt.go.id, Senin (18/11/2024).

Baca Juga: Membangun Dunia Damai: Makna dan Pentingnya Hari Toleransi Internasional

Acara ini dihadiri oleh 70 peserta yang terdiri dari unsur 3 Pilar Kewilayahan: TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah. Dalam sosialisasi ini, peserta diajarkan substansi Buku Saku yang berisi panduan operasional untuk mendeteksi dan mencegah radikalisasi terorisme.

“Semoga 3 Pilar ini mampu mensinergikan tugas pokok dan fungsi masing-masing dalam upaya pencegahan terorisme di wilayah mereka,” harap Wawan.

Tiga Pilar Kewilayahan terdiri dari Babinsa (Tentara Nasional Indonesia), Bhabinkamtibmas (Polisi), dan Lurah/Kepala Desa. Sinergi antara ketiga elemen ini sangat penting dalam meningkatkan efektivitas deteksi dini terhadap potensi ancaman terorisme.

Wawan juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mencegah radikalisasi. “Tidak hanya aparat, tetapi juga tokoh agama, tokoh adat, serta pemuda perlu dilibatkan untuk meningkatkan efektivitas deteksi dan cegah dini potensi ancaman terorisme,” ungkapnya.

Melibatkan masyarakat lokal akan memperkuat jaringan informasi dan kesadaran akan potensi ancaman.

BNPT berharap melalui sosialisasi ini, akan tercipta sinergi yang kuat antara aparat dan masyarakat dalam menanggulangi potensi radikalisasi.

“Kami ingin buku ini bukan hanya menjadi dokumen, tetapi juga sebagai acuan untuk tindakan nyata di lapangan,” kata Wawan menambahkan.

 

Buku Saku Deteksi dan Cegah Dini

Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi panduan operasional bagi 3 Pilar Kewilayahan dalam melaksanakan tugas mereka.

Buku ini mencakup berbagai aspek penting, seperti:

  1. Identifikasi Ancaman: Memahami tanda-tanda dini radikalisasi di lingkungan masyarakat.
  2. Komunikasi Efektif: Membangun komunikasi yang baik antara aparat dan masyarakat.
  3. Pencegahan Terorisme: Strategi konkret untuk mencegah individu atau kelompok terpapar paham radikal.

Meskipun program ini memiliki tujuan mulia, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah resistensi dari masyarakat terhadap program-program keamanan.

Oleh karena itu, penting untuk membangun kepercayaan antara masyarakat dan aparat.

Melalui sosialisasi seperti ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga keamanan nasional dan berpartisipasi aktif dalam mencegah terorisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar