FKPT Sulteng Gandeng PAPPRI Sigi Cegah Radikalisme

Nasional802 Dilihat

SIGI – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kabupaten Sigi melakukan pencegahan penyebaran kekerasan dan ideologi radikal dalam masyarakat melalui seni musik.

“Musik merupakan salah satu sarana perdamaian yang telah melandasi sejarah umat manusia,” ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat dari Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Kolonel Rahmat Suhendro, di Sigi, Sabtu (19/8/2023).

Melalui seni, kata Rahmat, diharapkan dapat terbentuk konsolidasi di antara masyarakat untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Apalagi, seni musik memiliki peran signifikan dalam mencegah penyebaran ideologi radikal di kalangan masyarakat. 

“Karena alasan ini, kita memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga kerukunan untuk kebaikan umat manusia,” katanya.

BNPT sebagai lembaga yang didirikan oleh negara untuk mencegah dan mengatasi tindakan terorisme berkomitmen mendukung langkah-langkah nyata dalam menjaga integritas bangsa melalui pendidikan. 

Tujuannya adalah untuk mencegah pertumbuhan benih-benih pemikiran kekerasan atau radikalisme di dalam lingkungan masyarakat.

Menurut Rahmat, ideologi radikal bisa merasuki kehidupan individu maupun komunitas, berasal dari kelompok tertentu, dan tidak memandang status sosial atau jabatan, baik itu orang dewasa atau remaja. 

Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua pihak diperlukan dalam mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan.

“Iklas antara pemeluk agama dan saling menghormati satu sama lain adalah hal yang esensial. Perbedaan tidak boleh dijadikan sesuatu yang mendasar, sehingga konfrontasi tidak diperlukan,” ujar dia. 

“Kelompok-kelompok radikal dan terorisme selalu mencoba masuk dengan mengatasnamakan agama. Seniman memiliki peran penting dalam melawan hal tersebut melalui karya seni,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, acara berjudul “Kolaborasi Damai dalam Kemerdekaan” akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 18 hingga 20 Agustus. 

Rangkaian acara meliputi pertunjukan musik karya anak bangsa, dialog, serta peluncuran program desa damai untuk mencegah radikalisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *