SENTUL – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Eddy Hartono, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas bimbingan yang diberikan.
Ia berharap, arahan tersebut dapat berlanjut untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 mengenai pencegahan terorisme.
“Kami terus berharap bimbingan dan arahan dari BPK sehingga BNPT semakin baik dalam menjalankan amanat Undang-Undang,” ujar Eddy pada kegiatan Entry Meeting Pemeriksaan Laporan Keuangan BNPT Tahun 2024 di Sentul, Selasa (4/2/2025).
Kegiatan tersebut merupakan langkah strategis dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan lembaga yang bertugas mencegah terorisme di Indonesia.
Sebagai mantan Kepala Detasemen Khusus Anti Teror Polri, Eddy menguraikan fokus utama BNPT sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yang mencakup pencegahan terorisme lewat kesiapsiagaan nasional, kontra-radikalisasi, dan deradikalisasi.
Baca Juga: Dua Anggota KKB Papua Pencurian Senjata Api Milik Polres Yalimo Ditangkap
Ini menunjukkan komitmen BNPT untuk beradaptasi dengan dinamika ancaman terorisme yang terus berkembang, termasuk metode baru yang digunakan oleh kelompok radikal.
Di sisi lain, Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara, I Nyoman Adhi Suryadnyana, menekankan kegiatan ini adalah bagian dari komunikasi penting antara BPK dan kementerian atau lembaga, termasuk BNPT, untuk meningkatkan pengelolaan keuangan negara.
Ia juga mengingatkan, bahwa semua kegiatan keuangan harus dicatat dengan tepat agar BNPT dapat meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Selama acara tersebut, I Nyoman menyampaikan tiga poin penting dari arahan Presiden Prabowo Subianto kepada BNPT.
Pertama, semua kegiatan keuangan negara harus dicatat dengan benar. Kedua, pentingnya meraih predikat WTP untuk meningkatkan transparansi. Ketiga, penguatan upaya deradikalisasi dan pencegahan radikalisasi terorisme.
Sebagai penutup, Kepala BNPT menerima surat tugas pemeriksaan atas laporan keuangan BNPT tahun 2024. Hal ini menjadi simbol dimulainya pemeriksaan dan merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa BNPT terus beroperasi dengan integritas dan transparansi.
Dalam konteks yang lebih luas, posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index (GTI) 2024 menunjukkan perbaikan signifikan.
BNPT kini dikategorikan sebagai negara dengan risiko rendah terhadap terorisme, berkat kolaborasi yang kuat antara lembaga pemerintah. Ini merupakan indikasi bahwa upaya pencegahan dan penanganan terorisme di Indonesia semakin efektif.
Dengan langkah-langkah strategis ini, BNPT tidak hanya berfokus pada laporan keuangan tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman terorisme, memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia.
4 komentar