Lima Tahun COVID-19: Refleksi dan Pelajaran untuk Masa Depan

JAKARTA – Pada tanggal 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan pernyataan dari Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengenai kasus ‘pneumonia viral.’ Dalam minggu-minggu dan bulan-bulan selanjutnya, COVID-19 memengaruhi kehidupan secara luas.

Dikutip dari who.int, Rabu (1/1/2025), WHO segera mengaktifkan sistem darurat mulai 1 Januari 2020, dan pada 4 Januari, menginformasikan dunia mengenai situasi ini. Dalam waktu sepekan, WHO sudah menerbitkan panduan lengkap untuk negara-negara dan berhasil mengembangkan blueprint untuk tes laboratorium SARS-CoV-2.

Seiring berjalannya waktu, WHO mengumpulkan para ahli dan kementerian kesehatan dari seluruh dunia, menganalisis data, serta berbagi informasi tentang apa yang terjadi.

Penting untuk menghormati mereka yang terdampak, baik yang mengalami COVID-19 maupun yang berjuang dengan long COVID, serta berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang telah berkorban besar untuk merawat.

Baca Juga: DPR RI Dorong BNPT Berkolaborasi Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama Cegah Radikal Terorisme

Karena itu, diingatkan akan pentingnya transparansi dalam berbagi data, terutama kepada Cina, agar memahami asal-usul COVID-19. Tanpa kolaborasi dan keterbukaan, dunia tidak dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk pandemi di masa depan.

Pertanyaan penting yang perlu direnungkan adalah, apakah dunia kini lebih siap menghadapi pandemi dibandingkan saat COVID-19 pertama kali muncul?

Menurut Direktur Jenderal WHO,  Tedros Adhanom Ghebreyesus, perlu belajar dari pengalaman ini untuk membangun masa depan yang lebih sehat.

Dengan adanya pelajaran dari pandemi ini, harus berkomitmen untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan sistem kesehatan global demi kesejahteraan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar