Mewarisi Semangat Pahlawan: Menjadi Generasi Cinta Tanah Air di Era Digital

Nasional729 Dilihat

JAKARTA – Setiap tahun, tanggal 10 November menjadi momen bagi bangsa Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan.

Saat generasi muda menyambut Hari Pahlawan, penting untuk mengingat betapa beratnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pahlawan, yang bahkan harus membayar dengan darah dan nyawa.

Dalam konteks ini, tantangan baru muncul, bagaimana generasi muda dapat mewarisi semangat perjuangan tersebut di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof. Irfan Idris, menekankan bahwa memaknai Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang, tetapi juga meneruskan perjuangan mereka di era digital.

Baca Juga: Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Israel, Picu Protes Massal di Tengah Perang Lawan Hamas

Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Meskipun Indonesia telah merdeka, tantangan untuk menjaga kesatuan bangsa tetap ada.

Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa ancaman kini lebih banyak berasal dari dalam diri kita sendiri daripada dari luar.

Prof. Irfan juga mengajak setiap anak bangsa untuk menjadi pahlawan, bukan hanya bagi negara, tetapi juga bagi diri sendiri. Dalam konteks ini, generasi muda dituntut untuk menghadapi tantangan lintas batas yang muncul dari fenomena globalisasi dan teknologi informasi.

Tantangan Generasi Muda di Era Digital

Dunia digital merupakan arena tanpa batas, yang membawa dua sisi: peluang dan ancaman. Dalam pandangan Prof. Irfan, generasi muda harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai untuk memanfaatkan teknologi secara positif.

“Menghargai jasa pahlawan juga berarti menggunakan teknologi untuk mempromosikan persatuan dan nilai-nilai patriotisme,” ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

Dalam era digital ini, penyebaran informasi yang cepat sering kali disertai dengan hoaks dan berita palsu. Oleh karena itu, generasi muda perlu memiliki keterampilan kritis untuk memilah informasi yang benar dan tidak menyebarkan hal-hal negatif yang dapat merusak semangat kebangsaan.

Prof. Irfan menantang generasi muda untuk menunjukkan rasa cinta mereka kepada NKRI dengan cara-cara sederhana, seperti menghafal Pancasila dan menerapkan nilai-nilai luhur dalam aktivitas sehari-hari, terutama di dunia maya.

Baca Lagi: Skandal Seks Pegawai Negeri di Guinea Ekuatorial, Ada Pejabat Tinggi

Lebih jauh, Prof. Irfan mengajak masyarakat untuk meresapi prinsip “hubbul wathan minal iman” (cinta tanah air adalah sebagian dari iman).

Ia menekankan bahwa beriman berarti mencintai tanah air, tidak hanya tanah yang kita huni, tetapi juga tanah tempat para pahlawan berjuang dan gugur.

“Tanpa persatuan, keamanan, dan kestabilan, bangsa ini tidak akan mampu mendukung kebutuhan rakyatnya,” tambahnya.

Menghormati jasa pahlawan adalah bentuk nyata dari rasa syukur terhadap kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Prof. Irfan mengamati bahwa di banyak negara lain, penghargaan terhadap pahlawan mulai memudar, berbeda dengan Indonesia yang masih kuat dalam menjaga nilai-nilai tersebut.

Penghormatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai teladan bagi generasi muda.

Ancaman Terhadap Sejarah dan Identitas Nasional

Prof. Irfan mengingatkan tentang ancaman dari mereka yang mencoba memutarbalikkan sejarah dan mengklaim sebagai pahlawan. Ia menyebut mereka sebagai “pahlawan kesiangan,” yaitu individu yang hanya mencari popularitas dengan memanipulasi sejarah demi kepentingan pribadi.

Ia menekankan pentingnya memiliki sumber informasi yang akurat dan memahami sejarah secara utuh, agar generasi muda tidak terjebak dalam penyesatan informasi yang dapat merusak pemahaman mereka tentang perjuangan dan nilai-nilai para pahlawan.

Memperingati Hari Pahlawan tahun ini, Prof. Irfan mengajak generasi muda untuk menjadi pahlawan masa kini yang menggunakan teknologi dengan bijak untuk membangun rasa cinta tanah air.

“Menggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan dan rasa patriotisme adalah bagian dari menghargai jasa pahlawan,” ujarnya.

Generasi muda diharapkan dapat mewakili semangat para pahlawan dalam dunia digital. Prof. Irfan berharap, agar mereka dapat terus menginspirasi dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa di tengah kemajuan zaman.

“Hari Pahlawan bukan sekadar peringatan, tetapi ajakan untuk terus menyambung semangat juang para pahlawan bangsa di era modern ini,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar