JAKARTA – Di balik tabir kejahatan yang mengguncang, terungkap dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan tragis Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta, setelah menjadi korban penculikan.
Sebuah ironi menyayat hati, ketika seharusnya melindungi, justru diduga terlibat dalam perbuatan keji. Janji keadilan ditebar, investigasi transparan menjadi taruhan.
Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Brigadir Jenderal Freddy Ardianzah, mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari kepolisian terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus pembunuhan tragis Kepala Kantor Cabang Pusat BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
“Saya belum mendapatkan informasi resmi dari Polda Metro Jaya terkait hal ini,” ujarnya di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Brigjen Freddy menegaskan, komitmen TNI untuk menindak tegas siapa pun anggota yang terbukti terlibat dalam tindak pidana tersebut.
Baca Juga: Dugaan Penganiayaan oleh TNI AL di Pekanbaru: Komitmen Transparansi dalam Menegakkan Hukum
TNI, kata dia, menghormati sepenuhnya proses penyidikan yang tengah berjalan di kepolisian.
“Tidak ada toleransi, apalagi upaya melindungi prajurit yang terbukti bersalah. Kami akan bersikap transparan dan kooperatif,” tegasnya.
Ia menambahkan, tindakan penculikan dan pembunuhan merupakan pelanggaran hukum berat yang tidak dapat ditoleransi, terlebih jika pelakunya adalah anggota TNI.
“Kami tunduk pada hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi disiplin keprajuritan. Keadilan harus ditegakkan bagi semua pihak, terutama bagi rakyat yang menjadi korban,” kata dia.
Brigjen Freddy mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
“Serahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada pihak berwenang. Biarkan polisi bekerja secara profesional dan independen,” katanya.
Dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kasus pembunuhan Ilham pertama kali diungkapkan oleh kuasa hukum empat tersangka, Adrianus Agal. Ia menyebut adanya oknum aparat berinisial F yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Meskipun Agal tidak secara eksplisit menyebutkan dari instansi mana oknum aparat tersebut berasal, ia menyatakan bahwa kliennya akan meminta perlindungan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto demi keamanan mereka.
Menurut Agal, oknum TNI berinisial F tersebut diduga bertugas memerintahkan para pelaku penculikan untuk membawa korban ke wilayah Jakarta Timur. Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap 15 orang terkait kasus ini.
Sebagai informasi, Muhammad Ilham Pradipta diculik di area parkir Kantor Pusat PT Lotte Mart Indonesia di Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Keesokan harinya, ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, serta mata dililit lakban, di Kampung Karangsambung RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kasus ini menggemparkan publik dan menjadi perhatian serius dari berbagai pihak.