JAKARTA – PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem investasi yang berkelanjutan dan berfokus pada pertumbuhan ekonomi. Dengan mengusung layanan Green Energy As a Service (GEAS), PLN berupaya memenuhi kebutuhan industri akan listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Menteri Investasi, Rosan Roeslani, menekankan bahwa investasi yang berkelanjutan menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia, sejalan dengan target pertumbuhan 8 persen yang dicanangkan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Dalam forum diskusi Kompas100 CEO Forum 2024, Rosan mengatakan, “Investasi yang orientasinya berkelanjutan akan membantu kita memenuhi permintaan global yang semakin mengedepankan keberlanjutan.”
Rosan juga menambahkan bahwa pemerintah akan mendorong pembangunan industri berbasis energi bersih, memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan investasi yang ramah bagi investor global yang mengedepankan keberlanjutan.
PLN dan Layanan Energi Bersih
Sebagai langkah konkret, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa PLN siap mendukung upaya pemerintah dengan menyediakan layanan listrik bersih yang andal dan terjangkau. Salah satu inovasi penting adalah Renewable Energy Certificate (REC) yang memberikan jaminan bahwa listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan.
“Dari layanan GEAS, kami siap memenuhi kebutuhan industri akan listrik bersih. Ini sejalan dengan target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060,” ungkap Darmawan.
Hingga September 2024, PLN telah mencatat pertumbuhan signifikan dalam layanan REC dengan lebih dari 9.776 transaksi, mencapai penjualan 4,01 juta Megawatt hours (MWh), meningkat dibandingkan dengan 2,33 juta MWh pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan keseriusan PLN dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia.
Peningkatan Kapasitas Energi Bersih
Darmawan juga menginformasikan bahwa PLN telah berhasil menambah dua pembangkit energi baru terbarukan sebagai sumber REC, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Nusa Tenggara Timur dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem di Papua.
Dengan penambahan ini, PLN kini memiliki delapan pembangkit yang dapat menerbitkan sertifikat REC, dengan kapasitas produksi mencapai 4,7 juta unit REC atau 4,7 TWh per tahun.
Dengan komitmen yang kuat untuk menyediakan energi bersih dan mendukung investasi berkelanjutan, PLN berupaya mengukir masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.
2 komentar