Tangkal Radikal Terorisme dengan Wawasan Kebangsaan dan Kearifan Lokal

Nasional6 Dilihat

BANDUNG – Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda dan agen perubahan, harusnya membawa perubahan yang baik bagi bangsa. Namun berubah ketika penyebaran radikalisme masif di kalangan milenial, yang bila terpapar dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

Oleh karena itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, mengingatkan para mahasiswa untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran benih-benih paham radikal terorisme di lingkungan sekitarnya, dengan meningkatkan wawasan kebangsaan dan kearifan lokal.

“Semua harus dapat mengidentifikasi, bagaimana menghadapi dan mengatasi paham-paham tersebut muncul di lingkungan,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Telkom,  Bandung, Kamis (23/1/2020).

“Satu-satunya jalan adalah kita mengenal bangsa dengan wawasan kebangsaan dan  kearifan lokal yang kita miliki. Karena sekarang, banyak orang yang tidak mengenal jati diri bangsa, budaya dan nilai-nilai,” Suhardi menambahkan.

Menurutnya, kearifan lokal tidak hanya sekadar budaya. Namun juga sebagai nilai. Karena itu, imunitas dan daya tahan terhadap perkembangan dinamika global, harus dilakukan dengan menggunakan kearifan lokal.

Saat ini, lanjut Suhardi, banyak nilai-nilai yang berasal dari luar masuk ke Indonesia, dan tidak sesuai dengan karakter dan jati diri bangsa. Karenanya, hal tersebut menyebabkan lunturnya nasionalisme para generasi muda.

“Untuk itu pendidikan karakter harus kita mulai dari usia dini, diinternalisasi lalu implementasinya saat mereka dewasa,” katanya.

Pihaknya kini tengah merajut kembali kearifan lokal tersebut. Karena itu meminta Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang ada di masing-masing provinsi dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk menginventarisir kembali budaya yang ada.

“Berdasarkan penelitian yang dilakukan FKPT, kearifan lokal bisa digunakan untuk mereduksi penyebaran radikal terorisme,” kata dia.

Sementara Rektor Telkom University, Adiwijaya, mengapresiasi kehadiran Kepala BNPT yang telah memberikan wawasan kebangsaan di lingkungan kampusnya. Diharapkan kuliah umum tersebut dapat membuka wawasan segenap civitas akademika, terkait bagaimana menanggulangi radikalisme dan terorisme sebagai upaya memajukan bangsa Indonesia.

“Karena mahasiswa yang ada di sini berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, aspek diversity itu sangat besar sekali disini,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *