JAKARTA – Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto, mengusulkan pembentukan angkatan keempat, yakni angkatan siber.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) TNI Julius Widjojono, mengatakan usulan itu ideal, tapi harus ada kajian ilmiah lebih mendalam.
“Kalau saya melihat ini harus dikaji secara ilmiah, sangat ideal memang, kalau di Amerika beberapa tahun yang lalu punya USCYBERCOM (United States Cyber Command),” ujarnya di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, perlu ada pembahasan struktur organisasi dan kelembagaan jika angkatan siber benar-benar ingin dibentuk.
Ditambah lagi, kata Julius, keberadaan sumber daya manusia hingga jenjang karir angkatan siber harus dipikirkan matang-matang.
“Kita kalau menuju ke sana berarti berpikir mulai dari runutan SDM-nya seperti apa, tamtama, korps-nya apa, bintaranya itu apa, kemudian perwiranya terus berjenjang, kemudian pengembangan kariernya seperti apa, kemudian cyber-cyber yang ada sekarang ini mulai dari BSSN, Satsiber-nya TNI, baik di matra maupun di Mabes TNI,” kata Julius.
Sebelumnya, Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, mengusulkan pembentukan Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra TNI di Indonesia. Dia berharap Indonesia memiliki Angkatan Siber seperti Singapura.
“Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,” katanya.
Ide ini muncul karena ada kemungkinan Indonesia akan seperti Singapura yang memiliki digital and intelligence service sebagai angkatan keempat.
Menurutnya, Singapura membutuhkan Angkatan Siber karena ada perubahan yang sangat signifikan di bidang pertahanan siber.
“Ada kebutuhan mereka untuk menarik talenta digital masuk ke sektor pertahanan siber dan seterusnya,” katanya.