SEMARANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Eddy Hartono, mengunjungi SMAN 13 Semarang dan memberi apresiasi terhadap upaya sekolah tersebut dalam menerapkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
Dalam kunjungannya ke sekolah tersebut, Eddy Hartono menekankan pentingnya menjadikan SMAN 13 sebagai model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.
Program Sekolah Damai merupakan hasil kolaborasi antara BNPT dan Wahid Foundation yang dimulai pada tahun 2017. Tujuan utamanya adalah menanamkan nilai-nilai toleransi di lingkungan sekolah, menciptakan iklim pendidikan yang aman dan damai.
“Saya sangat berbahagia melihat SMAN 13 mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip sekolah damai dengan baik,” ujarnya di Semarang, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga: Dialog Kebangsaan Lintas Agama, Upaya BNPT Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo
Program ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 yang mengatur Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan.
Eddy menegaskan, pelaksanaan program ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, yang mewajibkan pemerintah untuk melakukan upaya pencegahan terorisme.
Dengan kunjungan ini, BNPT berharap program Sekolah Damai dapat terus berkembang dan menginspirasi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.
“Kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan inklusif untuk semua siswa,” kata Eddy.
Pentingnya Keberlanjutan Program
Eddy Hartono menekankan, keberlanjutan program Sekolah Damai sangat penting dalam membentuk generasi penerus bangsa.
“Kita perlu terus memperkuat kolaborasi ini untuk menciptakan generasi muda yang bisa diandalkan,” ujarnya.
Melalui dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wahid Foundation dan AIPJ2, BNPT berupaya memastikan program ini dapat berjalan secara sistematis dan terpadu.
Sementara, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, menjelaskan pentingnya inovasi dalam pengembangan program Sekolah Damai.
Baca Lagi: Moderasi dalam Dakwah: Kunci Menjaga Persatuan dan Keberagaman di Indonesia
“Kami sedang mengembangkan sistem digital, Learning Management System, yang akan mempermudah implementasi Sekolah Damai di berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Ini menunjukkan komitmen Wahid Foundation untuk meraih jangkauan yang lebih luas dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian di kalangan pelajar.
Mujtaba mengatakan, sekolah memiliki peran lebih dari sekadar tempat belajar. “Sekolah harus menjadi wadah untuk memperkuat aspek kognitif dan membentuk budi pekerti serta karakter siswa sesuai cita-cita Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Dengan fokus pada pendidikan karakter yang inklusif, sekolah diharapkan dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih harmonis.
Program Sekolah Damai tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan, tetapi juga penting untuk membangun masyarakat yang lebih toleran dan bersatu.
1 komentar