BNPT RI Bersama Komdigi Blokir 180 Ribu Konten Berisi Radikalisme dan Terorisme

Nasional864 Dilihat

JAKARTA – Sepanjang tahun 2024, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengambil langkah signifikan untuk menjaga keamanan dan stabilitas Indonesia dengan memblokir sebanyak 180.954 konten yang mengandung intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di ruang siber.

Konten-konten tersebut sebagian besar bersumber dari jaringan teroris seperti ISIS, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang terus aktif menyebarkan ideologi kekerasan melalui platform digital.

Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, menekankan pentingnya pencegahan sebagai strategi utama dalam mengatasi ancaman terorisme.

“Langkah pencegahan ini jadi yang utama bersama kementerian lembaga sehingga Indonesia ini bebas dari ancaman terorisme,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/12/2024).

Dalam laporan Indonesia Knowledge Hub (I-KHub) BNPT CT/VE Outlook, terungkap bahwa kelompok teroris kerap memanfaatkan ruang digital untuk merekrut anggota, menyebarkan doktrin ekstremisme, dan merencanakan aksi kekerasan.

Baca Juga: Geopolitik Suriah dan Dampaknya bagi Indonesia: Mengurai Narasi dan Tantangan

Oleh karena itu, tindakan memblokir konten radikal menjadi bagian strategis dalam upaya preventif BNPT untuk mencegah penyebaran paham terorisme di dunia maya.

Selain penindakan terhadap konten berbahaya, BNPT juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya radikalisme. Edukasi ini bertujuan untuk mempromosikan kerukunan antarumat beragama, serta memutus rantai radikalisasi di Indonesia.

Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, yang menitikberatkan pada penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia, serta penciptaan kehidupan harmonis dalam berbagai aspek.

“BNPT berkomitmen mendukung tercapainya Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan penghormatan terhadap HAM melalui peningkatan toleransi antarumat beragama,” kata Eddy.

Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen BNPT dalam menjaga keutuhan bangsa dan melindungi masyarakat dari pengaruh ideologi kekerasan yang dapat mengancam stabilitas negara.

Baca Lagi: BNPT RI Dorong Perekonomian Mitra Deradikalisasi di Boyolali

Dengan kolaborasi lintas sektor yang solid, Indonesia optimis dapat terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Sebagai contoh, dalam upaya ini, BNPT juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan, untuk bersama-sama membangun kesadaran akan bahaya terorisme dan radikalisasi. Pendekatan inklusif tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan masyarakat terhadap ideologi ekstremis.

Dengan berbagai strategi yang dijalankan, BNPT menunjukkan bahwa pencegahan terorisme bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Diharapkan Indonesia dapat terus bergerak maju dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

Baca Juga