Papua Menuju Era AI: Pusat Kecerdasan Buatan Segera Hadir

Daerah, Nasional904 Dilihat

JAKARTA – Bayangkan, di tengah keindahan alam Papua, kini sedang dibangun fondasi untuk masa depan digital Indonesia. Sebuah pusat kecerdasan buatan (AI) yang ambisius tengah dipersiapkan, membuka pintu bagi talenta-talenta digital Papua untuk berkreasi dan berinovasi. Meskipun ada sedikit penundaan, semangat untuk membawa Papua ke era AI tetap membara.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, di Jakarta, Rabu (19/2/2025), memberikan kabar terbaru mengenai pembangunan pusat kecerdasan buatan (AI) di Papua.

Dalam beberapa kesempatan, Menkomdigi mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut akan segera rampung, tepatnya dalam satu hingga dua bulan ke depan. Pusat AI ini diharapkan menjadi pusat pelatihan dan pengembangan talenta digital di Papua.

Baca Juga: Kabinet Prabowo Berbenah: Reshuffle Perdana, Momentum Transformasi?

Menurut Meutya Hafid, pembangunan pusat AI di Papua melibatkan kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk kemungkinan besar dengan perusahaan teknologi ternama, Nvidia. Kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan fasilitas dan menyediakan teknologi canggih untuk pelatihan.

Meskipun ada sedikit keterlambatan dari target awal, Meutya menegaskan, proyek ini masih berada pada jalur yang tepat (on track). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pusat AI di Papua, meskipun ada beberapa tantangan yang dihadapi.

Rencana Awal dan Target Penyelesaian

Pada November 2024, Meutya mengumumkan rencana pembangunan pusat AI di Jayapura, Papua. Target awal penyelesaian fasilitas ini adalah awal tahun 2025.

Ia menambahkan, adanya komitmen dari berbagai mitra, termasuk CEO Indosat, untuk mewujudkan pusat AI di Jayapura.

Pusat AI di Papua akan menjadi fasilitas pelatihan yang penting bagi talenta digital di wilayah tersebut.

Melalui pelatihan, diharapkan akan muncul inovasi-inovasi baru di bidang teknologi digital yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Papua dan Indonesia secara keseluruhan.

Ia juga menyinggung pembangunan pusat AI di Solo, Jawa Tengah, yang sudah berjalan. Kehadiran pusat AI di Solo menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

Pembangunan fasilitas serupa di Jayapura, Papua, merupakan upaya pemerataan pembangunan dan memastikan bahwa manfaat teknologi AI dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam kesempatan lain, Menkomdigi juga menyinggung pentingnya kedaulatan AI. Pemerintah berupaya untuk membuat regulasi yang komprehensif demi menjaga kedaulatan Indonesia, namun tetap memberikan ruang bagi inovasi dan investasi di bidang AI.

Keseimbangan antara Kedaulatan dan Inovasi

Menteri Meutya menekankan, pemerintah mencari titik tengah antara kedaulatan dan inovasi. Kedaulatan tetap menjadi prioritas, namun inovasi dan investasi juga harus tetap didorong agar Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi AI.

Teknologi AI saat ini menjadi perbincangan hangat dan telah diadopsi di berbagai sektor. AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan dunia.

Indonesia saat ini belum memiliki aturan yang komprehensif untuk mengawal perkembangan AI. Acuan yang ada saat ini adalah Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Namun, SE tersebut bersifat anjuran dan implementasinya bersifat sukarela.

Saat ini, Komdigi telah memulai diskusi untuk menyusun kebijakan yang lebih kuat terkait AI. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum, melindungi kepentingan masyarakat, dan mendorong pengembangan AI di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar