Peran Pers Nasional Merawat Kawasan Perbatasan Indonesia

Nasional32 Dilihat

“Masyarakat pers nasional memiliki tanggung jawab yang besar dan peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan”

NATUNA – Selain keputusan memperkuat pondasi organisasi, Rapat Pimpinan Nasional Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang digelar di Batam, Jumat (18/3) lalu, menghasilkan rumusan sikap yang mengaitkan peran pers nasional dalam merawat kawasan perbatasan Indonesia.

Sikap tersebut dituangkan dalam naskah Deklarasi Natuna yang dibacakan Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa di Geopark Information Center (GIC) Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (22/3).

Ketika membacakan Deklarasi Natuna, Teguh Santosa didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengajak seluruh anak bangsa mempertegas kembali itikad dan tekad, untuk secara bersama-sama memperjuangkan wilayah perbatasan dengan cara mengoptimalkan semua potensi yang ada, sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Terkait dengan hakikat pers, Teguh Santosa mengatakan, pers adalah suluh atau penerang perjalanan umat manusia dalam membangun peradaban.

“Masyarakat pers nasional memiliki tanggung jawab yang besar dan peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan merawat perbatasan,” ujarnya.

Baca Sambil Ngopi: Anak Perusahaan Garuda Indonesia Lebarkan Sayap ke Industri Pertahanan

Deklarasi diawali dengan deskripsi Indonesia sebagai negara maritim yang berada di titik strategis percaturan dunia, serta posisi Kepulauan Natuna dan Kepulauan Riau di perbatasan.

Dimana Natuna dan Kepulauan Riau digambarkan sebagai pintu gerbang Nusantara. Karena itu, harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

Teguh Santosa yang mengenakan tanjak Nakhoda Trong yang diberikan Perhimpunan Melayu Raya juga mengatakan, sejarah negeri-negeri di kepulauan ini adalah sejarah kejayaan dan masa keemasan Nusantara di masa lalu.

Teguh Santosa: JMSI Bertekad Menjadi Faktor Memperkokoh Kedaulatan Bangsa

Dalam kesempatan tersebut, Teguh Santosa mengaitkan semangat pendirian JMSI dengan semangat deklarasi Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja yang disampaikan pada Desember 1957.

“Doktrin Djuanda tersebut menegaskan Laut Nusantara sebagai laut yang mempersatukan seluruh wilayah Nusantara termasuk belasan ribu pulau di dalamnya,” katanya.

“JMSI bertekad untuk menjadi faktor yang memperkokoh kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia dengan menghasilkan karya yang profesional, mengikuti kaidah dan etika jurnalistik,” tutup Deklarasi Natuna.

Saat mengawali pembacaan Deklarasi Natuna, Teguh menjelaskan bahwa deklarasi ini disemangati oleh pokok-pokok pikiran pengurus JMSI di seluruh Indonesia yang menghadiri Rapimnas.

“Juga, ikut disemangati oleh pokok pikiran yang disampaikan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat membuka Rapimnas,” kata dia.

Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad, mengatakan, media siber yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi relatif lebih bisa diterima masyakarakat di wilayah kepulauan.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar