JAKARTA – Manmohan Singh, mantan Perdana Menteri India yang dikenal sebagai arsitek reformasi ekonomi besar yang mengubah India menjadi kekuatan global, meninggal dunia pada usia 92 tahun.
Rumah sakit yang merawatnya menyebutkan bahwa kematiannya disebabkan oleh “kondisi medis terkait usia.” Pemerintah India mengumumkan masa berkabung selama tujuh hari dan akan menyelenggarakan pemakaman negara untuk menghormatinya.
Dikutip dari The Guardian, Jumat (27/12/2024), Perdana Menteri saat ini, Narendra Modi, menyampaikan penghormatan kepada Singh dengan mengatakan, “India berduka atas kehilangan salah satu pemimpin paling terkemuka.” Singh dikenal sebagai perdana menteri yang “enggan” karena sifatnya yang pemalu dan preferensinya untuk berada di belakang layar.
Manmohan Singh lahir pada tahun 1932 di Gah, sebuah desa di Pakistan yang sekarang sudah tidak ada. Masa kecilnya diwarnai dengan kesulitan, terutama ketika keluarganya terpaksa berpindah akibat pemisahan wilayah setelah Inggris menarik diri dari India. Mereka pindah ke kota suci Sikh, Amritsar, di India.
Baca Juga: Menangkal Perdagangan Manusia: Upaya Pemerintah dalam Perlindungan Pekerja Migran
Singh adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara dan sangat berkomitmen terhadap pendidikan. Dengan semangat yang tinggi, ia sering belajar di bawah lampu jalan pada malam hari untuk menghindari kebisingan di rumah keluarga besarnya.
Berkat kerja kerasnya, Singh berhasil mendapatkan beasiswa untuk belajar ekonomi di Universitas Cambridge, dan kemudian meraih gelar doktor di Universitas Oxford.
Singh memasuki dunia politik pada tahun 1991 ketika India mengalami salah satu krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya. Pada saat itu, Perdana Menteri PV Narasimha Rao mengangkat Singh sebagai Menteri Keuangan.
Dalam perannya tersebut, Singh melakukan langkah-langkah reformasi yang revolusioner supaya India keluar dari model perencanaan ekonomi ala Soviet.
Dia menghapus kebijakan “license raj” yang membatasi jenis produk yang dapat diproduksi pabrik, mendevaluasi rupee untuk meningkatkan ekspor, membuka sektor industri untuk investasi swasta dan asing, serta memangkas pajak. Melalui langkah-langkah ini, Singh dikenal sebagai “pembebas ekonomi” India.
Baca Lagi: Polres Asahan Gagalkan Penyulundupan Sabu, Empat Tersangka Diamankan
Singh menjadi Perdana Menteri India dari tahun 2004 hingga 2014, di mana ia menjabat selama dua periode penuh—suatu hal yang jarang terjadi dalam politik India yang penuh gejolak.
Di bawah kepemimpinannya, ekonomi India tumbuh lebih dari 8 persen, dan ia berhasil melakukan beberapa inisiatif landmark, termasuk kesepakatan nuklir sipil Indo-AS yang mengakhiri isolasi nuklir India. Ia juga memperkenalkan berbagai program kesejahteraan sosial yang ambisius.
Namun, masa jabatan keduanya dirusak oleh serangkaian skandal korupsi besar yang meruntuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintahannya. Meskipun Singh dikenal sebagai individu yang tidak korup, banyak yang menuduhnya kurang memiliki otoritas untuk mengendalikan sekutu-sekutu koalisinya.
Mantan penasihatnya, Sanjaya Baru, menulis sebuah memoar yang mengungkapkan bahwa Singh seolah-olah tidak berani menerapkan standar yang sama bagi rekan-rekannya.
Manmohan Singh dijuluki sebagai “puppet” oleh beberapa pengkritik, mengingat hubungannya yang dekat dengan Sonia Gandhi, pemimpin partai Kongres yang memilihnya sebagai perdana menteri setelah kemenangan mengejutkan pada tahun 2004. Meskipun demikian, keberanian dan visi Singh dalam reformasi ekonomi telah meninggalkan warisan yang mendalam bagi India.
Ia juga dikenal karena pandangannya yang cerdas mengenai politik, yang pernah diungkapkannya sebagai “seni kemungkinan.” Menjelang akhir masa jabatannya, ia menyatakan, “Sejarah akan lebih baik kepada saya daripada media.”
Kini, Singh yang meninggalkan seorang istri, Gursharan Kaur, dan tiga putri, akan selalu diingat sebagai sosok yang mendorong perubahan dan kemajuan dalam masyarakat India.
Warisannya sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan ekonomi negara tidak akan pernah dilupakan, dan pencapaiannya akan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.