JAKARTA – Qadha puasa Ramadhan adalah ibadah yang dilakukan untuk menggantikan puasa wajib yang terlewatkan di bulan Ramadhan karena berbagai alasan seperti sakit, perjalanan jauh, atau kondisi kesehatan lainnya.
Memahami tata cara dan waktu pelaksanaan Qadha puasa sangat penting bagi setiap Muslim agar kewajiban ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Kewajiban Qadha puasa bagi umat Islam dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 184 yang menegaskan bahwa mereka yang tidak dapat berpuasa Ramadhan karena sakit atau perjalanan harus mengganti puasa tersebut di hari-hari lain.
Baca Juga: Ida Iasha: Aktris Legendaris yang Jadi Perbincangan karena Hubungan dengan Tommy Soeharto
Ayat tersebut menyatakan “Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain.”
Niat Qadha Puasa Ramadhan
Niat Qadha puasa harus dilakukan di malam hari sebelum melaksanakan puasa, mulai dari selepas maghrib hingga sebelum fajar.
Niat ini dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan. Berikut adalah contoh niat puasa Qadha Ramadhan dalam bahasa Arab beserta artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala”
Artinya:
“Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti puasa wajib Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Pelaksanaan Qadha Puasa Ramadhan
Tata cara Qadha puasa mirip dengan puasa wajib di bulan Ramadhan, yaitu:
- Mengucap Niat: Membaca niat Qadha puasa di malam sebelumnya.
- Makan Sahur: Disunnahkan untuk makan sahur sebelum waktu Subuh untuk menjaga stamina selama berpuasa.
- Menahan Diri: Menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Berbuka Puasa: Saat waktu berbuka tiba, dianjurkan untuk memulai dengan kurma atau air putih, mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Waktu Pelaksanaan Qadha Puasa
Qadha puasa dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik.
Sangat disarankan untuk segera mengganti puasa setelah bulan Ramadhan berakhir agar tidak tertunda.
Perlu dicatat bahwa Qadha puasa bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
“Qadha’ (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar).
Kesiapan Menyambut Ramadhan 2025
Dengan datangnya bulan Ramadhan 1446 H yang diperkirakan mulai pada 1 Maret 2025, penting bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri, terutama bagi yang memiliki utang puasa dari tahun sebelumnya.
Memastikan jumlah Qadha puasa yang harus dilaksanakan adalah langkah awal yang perlu dilakukan.
Bagi yang lupa jumlah hari yang harus diganti, sebaiknya mengingat kembali kondisi saat puasa Ramadhan yang terlewat.
Qadha puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang tidak dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Dengan niat yang benar, pelaksanaan yang sesuai syariat, dan pemahaman yang baik, diharapkan setiap Muslim dapat menyelesaikan kewajiban ini dengan baik.
2 komentar