JAKARTA – Pesawat serang Cina, CH-92A yang merupakan pesawat tanpa awak menjadi idola militer Serbia. Dari laporan media setempat mengutip sumber-sumber militer dan ditulis Defense News, Kamis (2/7/2020) sebuah pesawat kargo mendarat di Bandara Militer Bataitsa dekat ibu kota Serbia, Belgrade mengangkut pesawat tersebut.
“Jumlah pasti drone belum ditetapkan, tetapi akuisisi dua sistem, yaitu enam jenis ini, mampu membawa senjata rudal dan granat,” kata laporan itu.
Laporan sebelumnya mengatakan, Serbia akan menerima pengiriman sebanyak sembilan unit pesawat pengintai / tempur dengan kemungkinan perintah tindak lanjut dari 15 pesawat tanpa awak.
Untuk ukuran, lebar sayap CH-92A kurang dari 10 meter, dengan kisaran penerbangan 150 km. Karena itu drone tersebut dapat terbang pada ketinggian 5 km dengan kecepatan hingga 200 km / jam.
Menteri pertahanan Republik Serbia, Aleksandar Vulin, mengatakan dalam sebuah wawancara pada bulan September 2019 dengan Radio-Televisi Serbia, bahwa pengadaan drone bersenjata Tiongkok akan memberikan kemampuan Angkatan Bersenjata Serbia yang tidak mereka miliki sekarang.
Asisten Menteri Pertahanan Serbia untuk Sumber Daya Material, Nenad Miloradovic, menyatakan tujuan membeli CH-92A adalah penggunaan komplementer dengan Pegasus drone yang sedang dikembangkan. Pabrikan Cina juga akan mentransfer teknologi untuk membantu mematangkan Pegasus.
Sementara nilai kontrak belum dikonfirmasi, sebuah laporan 2018 mengutip Presiden Serbia mengatakan, “ini adalah 2 hingga 3 baterai pesawat dengan total 30 juta dolar.” Dia menjawab pertanyaan wartawan saat berkunjung ke fasilitas militer.
Sementara beberapa laporan di media Barat mengklaim bahwa drone adalah Wing Loong-1 yang populer, kini telah dikonfirmasi bahwa drone yang dimaksud adalah Rainbow CH-92A. Drone akan dilengkapi dengan rudal udara-ke-permukaan FT-8D yang mengkonfirmasi peran bersenjata mereka.