JAKARTA – Bayangkan, momen mudik yang seharusnya penuh suka cita, malah terjebak macet berjam-jam. Tapi, jangan khawatir! Korlantas Polri telah menyiapkan jurus jitu untuk menghadapi arus mudik dan balik 2025: One Way Nasional
Korlantas Polri kembali menunjukkan kesiapannya dalam mengamankan dan mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025 mendatang. Salah satu strategi utama yang akan diterapkan adalah skema One Way Nasional, yang akan membentang dari kilometer (KM) 70 hingga KM 414.
Rencana ini diungkapkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, seperti termuat pada situs Humas Polri yang dikutip, Senin (17/2/2025).
Baca Juga: Prasetyo Edi Marsudi Terseret Kasus Rusun Cengkareng: Benarkah Ada Keterlibatan?
Langkah ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat 2025, yang menjadi agenda rutin tahunan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri. Penyelenggaraan Operasi Keselamatan selama 14 hari di seluruh provinsi di Indonesia menjadi landasan awal Korlantas Polri dalam menyusun strategi yang paling efektif untuk mengatur manajemen arus lalu lintas saat puncak mudik dan balik.
“Di jalan tol salah satunya adalah ada bottleneck dari lajur tiga menjadi dua. Langkah apa yang harus dilakukan? Kemungkinan akan kita lakukan contraflow ketika bangkitan arus cukup tinggi. Itu ada traffic counting-nya. Kita harus memperlakukan One Way Nasional dari kilometer 70 sampai kilometer 414,” jelas Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Fokus Utama dan Pengamanan
Kakorlantas Polri telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan yang menjadi perhatian utama dalam Operasi Ketupat 2025. Pengelolaan arus lalu lintas akan dilakukan secara komprehensif di berbagai jalur, termasuk:
- Jalur Tol: Pengelolaan jalan tol akan menjadi fokus utama, termasuk antisipasi terhadap potensi penyempitan jalur (bottleneck) yang kerap menjadi penyebab kemacetan.
- Jalur Arteri dan Nasional di Pulau Jawa: Korlantas Polri akan mengelola jalan arteri dan jalur nasional di Pulau Jawa, khususnya jalur tengah dan selatan, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
- Jalur Sumatera: Pengelolaan arus lalu lintas juga akan dilakukan di jalur lintas Sumatera, mulai dari Lampung hingga Medan, untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan.
- Jalur Nasional Lainnya: Seluruh jalan nasional di seluruh Indonesia akan dikelola secara lebih komprehensif dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ada beberapa konsentrasi yang harus saya persiapkan. Pertama berkaitan dengan jalan tol, jalan tol harus kita kelola dengan baik secara komprehensif. Yang kedua, kita akan mengelola jalan nasional arteri dan jalan-jalan lintas, baik itu di jalur tengah selatan sampai di luar Jawa, di Medan, di Lampung, jalan-jalan nasional akan kita kelola,” kata Irjen Agus.
Selain fokus pada jalur darat, Korlantas Polri juga memberikan perhatian khusus pada sektor transportasi lain, seperti pelabuhan dan bandara. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik.
“Termasuk juga pelabuhan penyeberangan di Bakauheni, Merak, termasuk di Banyuwangi, nanti akan kita kelola juga. Terus yang terakhir berkaitan dengan tujuan daripada pemudik, baik itu perkotaan termasuk juga tempat-tempat wisata dan lain sebagainya. Tidak ketinggalan juga pematuhan bandara, stasiun, ini harus kita kelola sehingga langkah-langkah cara bertindak itu mengevaluasi tahun yang lalu terus yang tepat apa,” jelas dia.
Strategi One Way Nasional: Cara Kerja dan Manfaat
Sistem One Way Nasional, yang akan diterapkan dari KM 70 hingga KM 414, memiliki mekanisme kerja yang akan mengoptimalkan penggunaan ruas jalan tol.
Skema ini memungkinkan seluruh lajur jalan tol digunakan untuk satu arah lalu lintas, sehingga dapat meningkatkan kapasitas jalan dan mengurai kemacetan.
Manfaat utama dari penerapan One Way Nasional adalah:
- Mengurangi Kemacetan: Dengan mengoptimalkan penggunaan lajur jalan, One Way Nasional dapat mengurangi potensi kemacetan parah yang sering terjadi saat arus mudik dan balik
- Meningkatkan Kecepatan Tempuh: Kelancaran arus lalu lintas akan meningkatkan kecepatan tempuh kendaraan, sehingga pemudik dapat tiba di tujuan dengan lebih cepat.
- Meningkatkan Keamanan: Pengaturan lalu lintas yang lebih terstruktur dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas
- Memberikan Kenyamanan: Dengan perjalanan yang lebih lancar, pemudik akan merasa lebih nyaman selama perjalanan mudik dan balik.
Korlantas Polri terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ketupat di tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi ini menjadi dasar untuk memperbaiki strategi dan tindakan yang akan diambil pada Operasi Ketupat 2025.
Langkah-langkah yang diambil pada tahun-tahun sebelumnya akan menjadi bahan pembelajaran untuk menyempurnakan strategi, sehingga pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Tips Mudik Aman dan Nyaman
Selain upaya dari Korlantas Polri, pemudik juga perlu mempersiapkan diri dengan baik agar perjalanan mudik dan balik berjalan aman dan nyaman. Beberapa tips yang bisa diikuti antara lain:
- Persiapkan Kendaraan dengan Baik: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan, termasuk mesin, ban, rem, dan lampu.
- Rencanakan Perjalanan dengan Matang: Buat rencana perjalanan yang matang, termasuk rute, waktu tempuh, dan tempat istirahat.
- Istirahat yang Cukup: Jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi jika merasa lelah. Beristirahatlah di rest area atau tempat istirahat lainnya secara berkala.
- Patuhi Peraturan Lalu Lintas: Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan.
- Jaga Kesehatan: Pastikan kondisi kesehatan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan.
Dengan persiapan yang matang dan kerja keras dari Korlantas Polri, serta kesadaran dari para pemudik, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman. Penerapan One Way Nasional adalah salah satu upaya konkret untuk mewujudkan harapan tersebut.