JAKARTA – Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Kepolisian Daerah (Polda) Papua berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi yang diduga akan disalurkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.
Penyidikan ini merupakan hasil intelijen yang intensif selama periode 1 hingga 7 Maret 2025, yang menunjukkan adanya aktivitas mencurigakan terkait pergerakan senjata dari Jayapura menuju Puncak Jaya.
Ditulis laman Humas Polri yang dikutip Senin (10/3/2025), dalam operasi ini, pihak kepolisian berhasil menangkap tersangka utama, Yuni Enumbi (29 tahun), di KM 76, Kabupaten Keerom.
Selain Yuni, dua orang lainnya juga diamankan, yaitu Yudhi Kalalo, seorang supir lajuran yang mengangkut barang, dan Matius Payokwa, merupakan helper atau pembantu sopir.
Dari keterangan Yuni, senjata yang diselundupkan sebelumnya dibeli dengan total harga Rp1,3 miliar dari luar Papua, dan direncanakan untuk diserahkan kepada KKB di Puncak Jaya.
Baca Juga: BNPT RI Siapkan Terobosan Strategis untuk Deradikalisasi di Indonesia Tahun 2025
Sementara, sopir dan helper yang terlibat dalam pengangkutan senjata tersebut, mengaku tidak mengetahui muatan yang mereka bawa.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengatakan keberhasilan penangkapan ini bukan merupakan akhir, melainkan awal dari penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri asal-usul senjata dan jaringan yang terlibat dalam penyelundupan tersebut.
“Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata ini dan siapa saja yang terlibat,” ujar Kombes Yusuf.
Senada, Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, memberikan apresiasi atas kinerja tim yang efektif dalam menggagalkan penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi tersebut.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim, kami berhasil menggagalkan penyelundupan yang direncanakan untuk KKB,” katanya.
Dalam proses penangkapan, aparat menemukan sejumlah barang bukti berupa uang tunai Rp369.600.000, termasuk senjata dan amunisi yakni:
- 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai).
- 4 pucuk pistol G2 Pindad.
- 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm.
- 250 butir amunisi kaliber 9 mm.
- 1 pucuk senapan angin (belum terangkai) beserta aksesorisnya.
- 1 unit air compressor yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata.
- Sebuah handphone Vivo Y19S.
- Berbagai alat dan tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri serta kartu ATM.
1 komentar