JAKARTA – Di era digital saat ini, penyebaran ekstremisme berbasis kekerasan melalui internet dan media sosial menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, menegaskan platform seperti Facebook, Instagram, dan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp dan Telegram, telah menjadi saluran utama dalam penyebaran ideologi radikal.
“Facebook adalah yang paling masif digunakan,” dikutip dari Tempo, Kamis (5/12/2024), menyoroti betapa pentingnya platform ini dalam menyebarkan narasi ekstremis.
Eddy menambahkan, propaganda yang menyatakan demokrasi sebagai hal yang haram atau anti-NKRI, merupakan salah satu bentuk penyebaran ideologi yang paling mengkhawatirkan.
Baca Juga: Reog Ponorogo Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO: Kemenangan Budaya Indonesia
Oleh sebab itu, BNPT tidak hanya berperan dalam mitigasi, tetapi juga aktif melakukan tindakan pemutusan akses terhadap akun dan konten yang menyebarkan narasi ekstrem.
“Kami berikan pencerahan kepada yang tidak memahami, bahwa ini menyimpang,” katanya. Upaya ini termasuk propaganda kontra untuk menjelaskan bahaya ideologi tersebut kepada masyarakat.
Pentingnya upaya mitigasi ini terungkap dalam hasil riset BNPT yang menganalisis 721 berkas putusan perkara terorisme dari 2013 hingga 2022.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa 360 kasus pelaku terorisme terpapar paham radikal melalui platform digital, menegaskan peran besar internet dalam penyebaran ekstremisme.
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, BNPT bekerja sama dengan lembaga negara lainnya, seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Eddy mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan konten atau akun yang mencurigakan. “Koordinasi agar upaya mitigasi dan capaian lebih maksimal,” katanya.
Baca Lagi: Krisis Politik di Korea Selatan: Presiden Yoon Suk Yeol Cabut Deklarasi Darurat
Dalam konteks ini, masyarakat memiliki peran krusial. Edukasi mengenai bahaya radikalisasi dan cara melaporkan konten ekstremis harus ditingkatkan.
Misalnya, kampanye digital yang mengajarkan masyarakat cara mengenali dan melaporkan konten berbahaya bisa menjadi langkah efektif.
Selain itu, penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab dapat membantu menciptakan ruang digital yang lebih aman.
Secara keseluruhan, upaya BNPT dalam menangkal ekstremisme di era digital sangat penting. Dengan dukungan masyarakat dan kerjasama antar lembaga, diharapkan penyebaran paham radikal dapat ditekan, menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi mendatang.
3 komentar