Pengalaman Ziarah Virtual di Basilika Santo Petrus: Doa dan Harapan dari Jarak Jauh

Internasional, Ragam491 Dilihat

JAKARTA – Basilika Santo Petrus, salah satu situs suci terpenting bagi umat Katolik, kini menawarkan pengalaman baru bagi mereka yang tidak dapat secara fisik mengunjungi Roma.

Dengan adanya kamera web yang baru dipasang, umat dari seluruh dunia dapat berdoa di makam Santo Petrus dan melintasi ambang Pintu Suci secara virtual.

Dikutip dari thedialog.org, Rabu (27/11/2024), inisiatif ini diumumkan oleh Pastor Fransiskan Enzo Fortunato pada Senin, 25 November 2024, menjelang peresmian oleh Paus Fransiskus pada 2 Desember.

Selama Tahun Yubelium yang dimulai pada Malam Natal dan berakhir pada 6 Januari 2026, sekitar 30 juta peziarah diharapkan melewati Pintu Suci.

Baca Juga: Layanan Surat Penetapan Korban Terorisme: Peluang dan Harapan bagi Korban Masa Lalu

Ini merupakan kesempatan bagi umat untuk mengalami momen spiritual yang mendalam, meskipun hanya melalui layar.

Dengan teknologi ini, Pastor Fortunato menekankan bahwa pengalaman ziarah dapat dirasakan oleh “miliaran orang dari jarak jauh,” memungkinkan mereka untuk memahami makna dari makam yang dipenuhi sejarah dan keagungan.

Fasilitas Kamera Web di Vatikan

Kamera-kamera web yang dikelola oleh Vatican Media kini terpasang di lokasi strategis, seperti tiang-tiang di sekitar Lapangan Santo Petrus dan kubah basilika.

Meskipun sebelumnya ada kamera yang difokuskan pada makam Santo Yohanes Paulus II, alat tersebut kini tidak beroperasi. Teknologi ini menjadi jembatan penghubung antara umat Katolik di seluruh dunia dan pusat spiritualitas Vatikan.

Selain kamera web, Pastor Fortunato juga memperkenalkan edisi perdana majalah “Piazza San Pietro”. Majalah ini bertujuan untuk menjadi platform komunikasi antara Paus dan umat, dengan fitur unik di mana Paus Fransiskus akan menjawab surat dari pembaca setiap bulan.

Dalam edisi Desember, Paus memberikan tanggapan kepada Olivia, seorang nenek yang khawatir tentang cucunya yang belum dibaptis.

Paus menggarisbawahi bahwa baptisan adalah “karunia besar,” tetapi tidak dapat dipaksakan. Nasihatnya adalah untuk berbicara dengan lembut dan penuh kasih, menekankan bahwa “cinta yang cuma-cuma lebih meyakinkan daripada banyak kata.” Ini menunjukkan pendekatan pastoral Paus yang selalu menekankan kasih sayang dan pengertian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *