Tagar KluivertOut, Manajer Timnas Indonesia: Sabar Dulu

Nasional, Ragam796 Dilihat

JAKARTA – Kekalahan telak 1-5 yang diterima timnas Indonesia dari Australia dalam laga debut Patrick Kluivert sebagai pelatih pada kualifikasi Piala Dunia 2026 telah memicu reaksi keras dari beberapa kalangan.

Namun, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, meminta agar suporter tim Garuda untuk bersabar dan memberikan kesempatan kepada pelatih asal Belanda tersebut.

Di tengah sorotan negatif di media sosial, termasuk tagar #KluivertOut yang mulai beredar, Sumardji dengan tegas menyatakan bahwa semua pihak harus bersabar.

“Sabar dulu, sabar dulu. Semuanya pasti akan kelihatan hasilnya ketika masyarakat percaya dan tim bekerja dengan keras,” ujarnya di Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Baca Juga: Penyerangan KKB Papua, Enam Guru Kontrak di Yahukimo Meninggal

Menurut Sumardji, proses membangun tim yang solid dan kompetitif tidak bisa dilakukan secara instan. Kluivert membutuhkan waktu untuk menerapkan filosofi bermainnya dan menyesuaikan diri dengan karakter pemain Indonesia.

“Kita harus percaya dulu ya, kita harus percaya dulu. Kalau kita berbicara proses memang tidak mungkin karena yang kita kejar adalah menuju Piala Dunia,” kata dia.

Patrick Kluivert akan menghadapi ujian lainnya saat timnas Indonesia bertanding melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 25 Maret 2025.

Menurut Sumardji, pertandingan ini sangat penting untuk menjaga harapan Indonesia menuju Piala Dunia 2026. Dia berharap suporter dapat menyatukan kekuatan dan mengalirkan dukungan penuh kepada tim.

“Kemenangan pada laga nanti akan sangat penting untuk menjaga mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026,” katanya.

Sumardji juga menanggapi kabar bahwa Kluivert telah mendengar suara-suara kritis di luar. Dia mengungkapkan, “Kita ini kawan, kita saudara, kita satu tim. Kita harus sama-sama menyiapkan tim ini dengan sebaik-baiknya. Tidak usah dihiraukan semua yang di luar, betul-betul fokus tim untuk menghadapi kemarin.” Ini menunjukkan komitmen untuk bersatu sebagai satu kesatuan dalam menghadapi tantangan berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *